Kisah Sejarah Menara Babel Berdasarkan Al-Quran dan Alkitab

“Apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepadamu peringatan dari Tuhanmu yang dibawa seorang laki-laki di antaramu untuk memberi peringatan kepadamu? Dan ingatlah olehmu sekalian di waktu Allah menjadikanmu sebagai pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah lenyapnya kaum Nuh, dan Tuhan telah melebihkan kekuatan tubuh dan perawakanmu. Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.” (QS Al-A’raf:69)

Adapun Kaum ‘Aad menyombongkan diri di muka bumi tanpa alasan yang benar, dan berkata: “Siapakah yang lebih besar kekuatannya dari kami?” Dan apakah mereka itu tidak memperhatikan bahwa Allah Yang menciptakan mereka adalah lebih besar kekuatan-Nya daripada mereka? Dan adalah mereka mengingkari tanda-tanda (kekuatan) Kami. (QS Al-Fushilat:1)

Adapun azab yang menimpa bangsa ‘Aad dijelaskan sebagai berikut:

Dan juga pada (kisah) Aad, ketika Kami kirimkan kepada mereka angin yang membinasakan, angin itu tidak membiarkan satu pun yang dilaluinya, melainkan dijadikannya seperti serbuk. (QS. adz-Dzariyat : 41-42)

Adapun kaum ‘Aad, maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang (QS. al-Haqqah : 6)

Jika mereka berpaling, maka katakanlah, “Aku telah memperingatkan kamu dengan petir, seperti petir yang menimpa kaum ‘Ad dan Samud”. (QS. Fushshilat : 13).

Menurut Book of Jubilee, Menara Babel mempunyai tinggi 2.484 meter. Tingginya hampir sama dengan tinggi Gunung Merapi di Indonesia saat ini. Bukti kejayaan, ketinggian, dan azab yang menimpa kaum Aad telah ditemukan dalam mitologi bangsa-bangsa lain.

Menjadi sebuah pelajaran bagi seluruh manusia, bahwa kekuatan manusia tidak mutlak, tidak sepatutnya manusia menyombongkan diri dengan nikmat-nikmat yang sudah dikaruniakan Tuhan kepadanya.

Komentar