Kondisi Semakin Memburuk, Pasien dan Korban Meninggal Virus Corona Diletakkan Satu Ruangan

JurnalPatroliNews-Jakarta – Beberapa jasad korban meninggal virus corona di Brazil terpaksa diletakkan sementara dalam satu ruangan dengan beberapa pasien Covid-19 rawat inap. Kondisi itu terjadi karena krisis virus corona  di Brazil semakin memburuk.

Sebelumnya pada awal 2020, Presiden Brazil Jair Bolsonaro menggambarkan virus corona seperti flu biasa. Namun sekarang, negara di Amerika Selatan tersebut telah menjadi negara terburuk kedua di dunia akibat wabah virus corona setelah Amerika Serikat.

Di Brazil, pasien meninggal karena virus corona sudah menembus angka 50 ribu orang. Dikhawatirkan angka kematian ini masih akan bertambah mengingat kendurnya aturan social distancing atau jaga jarak dan tak banyak area yang melakukan karantina wilayah.

Situs mirror.co.uk mewartakan masyarakat lokal masih berkerumun di beberapa pantai dengan lebih dari 50 ribu orang berkumpul di pantai-pantai dalam satu hari saja. Banyak dari mereka tidak menggunakan masker atau jaga jarak fisik (social distancing).

Di wilayah Rio de Jainero, hampir 9 ribu orang meninggal karena virus corona. Infeksi virus corona di Brazil menembus angka 100 ribu kasus.

Wabah virus corona telah menjadi pukulan telak bagi para perawat di Brazil. Data International Council of Nurses (ICN) menyebut setidaknya 181 perawat di Negeri Samba tersebut meninggal tertular virus corona. Separuh dari jumlah itu, perawat meninggal di wilayah Rio de Janeiro dan Sao Paulo, dua wilayah yang paling parah terkena wabah virus corona di Brazil.

Pada Mei 2020, ada lebih dari 15 ribu perawat di penjuru Brazil yang dilaporkan tertular virus corona. Jumlah itu tampaknya bakal meningkat secara dramatis menyusul naiknya angka kematian karena virus corona.

Walquirio Almeida, juru bicara Dewan Federal Perawat Brazil mengatakan dia antara perawat yang tertular virus corona itu karena kurangnya APD dan tim persiapan medis. (lk/*)

Komentar