JurnalPatroliNews – Jakarta,– Jumlah korban akibat bentrokan di Jalan Raya Pasar Minggu, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu malam (17/3) bertambah.Â
Perwakilan Forum Pancoran Bersatu Milan mengatakan, kini jumlah korban yang mengalami luka-luka menjadi 28 orang. Sebelumnya, berdasarkan data yang diberikan forum tersebut pagi tadi, jumlah korban yakni 22 orang.
“Kalau dari data kami ada 28 orang korban luka dan dibagi dalam dua kategori, luka ringan dan berat. Luka ringan 20 orang, luka berat delapan orang,” jelas Milan di Jalan Pancoran Buntu II, Kamis (18/3).
Adapun, mayoritas korban yakni mahasiswa yang membela warga. Namun, ada juga beberapa warga Pancoran Buntu II yang alami luka berat.
“Ada satu orang dari mahasiswa BSI, dia patah tulang. Dia kena batu bekas puing-puing yang dilempar sama yang menyerang,” ujar Sayuti yang juga perwakilan Forum Pancoran Bersatu.
Sayuti menambahkan, bentrokan tersebut reda usai aparat kepolisian menembakkan gas air mata.
“Jadi, gas air mata ditembak. Pertama ditembak dari arah jalan raya, warga dan solidaritas mundur, kocar kacir. Banyak yang panikan sehingga sepi di depan (Jalan Pancoran Buntu II),” jelasnya.
Diketahui, bentrokan tersebut disebabkan permasalahan sengketa tanah yang melibatkan PT Pertamina.
“Perampasan ruang hidup yang dilakukan oleh PT Pertamina telah merusak mental dan fisik warga serta kawan solidaritas selama beberapa bulan ini,” ujar salah seorang perwakilan Forum Pancoran Bersatu berinisial LA saat dikonfirmasi.
Kepala Polres Jaksel Kombes Azis Andriansyah mengatakan, upaya mediasi antarkedua belah pihak sebetulnya sudah dilakukan. Namun, karena ada sejumlah pihak yang tidak berkepentingan menunggangi kedua kelompok massa. Hal itu yang memicu bentrokan terjadi.
“Sebenarnya telah dilakukan upaya-upaya mediasi kedua belah pihak sama-sama menjaga situasi kamtibmas. Namun pada malam hari ini (Rabu (17/3), bukan pihak-pihak yang bersengketa namun ada pihak-pihak luar yang menunggangi masing-masing kelompok,” jelas Kombes Azis. (jpnn)
Komentar