Ngaku Gaji Kecil, Buku Mochtar Lubis, Pembunuhan Bos Warung Ayam Kriuk di Kemejing, Masuk di Nomor Dua dan Lima

Barulah ia ingat, mencari Ahza. Tidak ketemu, lalu lapor polisi.

Sebelum pembunuhan, ada dua saksi mendengar Intan berteriak-teriak histeris. Para saksi sudah dimintai keterangan polisi. Kombes Hengki mengatakan, dua saksi pria wanita itu berada di TKP, mendengar teriakan korban, saksi mendekati warung. Bertanya ke HK, “Ada apa?”

Hengki: “Kemudian pelaku menjawab: Tidak ada apa-apa. Tadi ada ular masuk warung, jadi ibu (korban) teriak ketakutan. Adek bayi ikut nangis.”

Maka, dua saksi meninggalkan TKP. Setelah itu, para saksi tidak berada di sekitar situ lagi. Mereka tidak tahu proses para pelaku meninggalkan warung, menutup mengunci warung, sambil membawa bayi Ahza. Para pelaku kini ditahan di Polda Metro Jaya.

Hengki: “Para pelaku mengaku sudah merencanakan pembunuhan sejak tiga hari lalu. Padahal, mereka baru kerja seminggu lalu. Motifnya itu tadi, gaji kecil.”

Alasan tersangka bisa dianggap tidak logis, karena gaji kecil mereka kok mau kerja? Mengapa tidak mengundurkan diri?

Tapi, di kondisi kemiskinan rakyat kelas bawah, memang begitu. Masyarakat miskin kepepet, sulit dapat pekerjaan di kondisi krisis sekarang. Ada kerjaan begitu, gaji kecil. Mau ditinggal, butuh nafkah. Dijalani tapi menggerutu terus. Maka, ketika ada letupan kecil dari majikan, kemarahan meledak. Membunuh.

Martin Daly dalam bukunya bertajuk: “Killing the Competition: Economic Inequality and Homicide” (July 2016) menyebutkan,

Ketimpangan penghasilan masyarakat di suatu negara, adalah masalah ekonomi. Mestinya diselesaikan penyelenggara negara bidang ekonomi. Tapi, dampak ketimpangan melebar ke mana-mana. Jadi problem sosiologi. Merember pula ke kriminologi. “Paling bahaya, menimbulkan pembunuhan,” kata buku itu.

Ketidaksetaraan penghasilan, atau kesenjangan antara masyarakat terkaya dan termiskin, menimbulkan jurang. Kondisi begini rawan kejahatan. Antara lain, pembunuhan.

Prof Daly adalah mantan guru besar kriminilogi McMaster University, Ontario, Kanada. Ia melakukan riset korelasi antara kesenjangan dengan tindak kriminal, selama puluhan tahun.

Daly: “Orang kaya seperti saya, jika seseorang menghina saya, misalnya, di bar, maka saya bisa memutar mata dan pergi. Tapi, jika Anda menganggur, atau setengah menganggur, dan satu-satunya sumber status dan harga diri Anda adalah posisi Anda di lingkungan bar itu, jika terjadi sedikit letupan, kemarahan bisa berapi-api.”

Komentar