JurnalPatroliNews – Jakarta, Pemerintah menargetkan kekebalan komunal (herd immunity) bisa tercipta pada 15 Maret 2022 mendatang di Indonesia. Herd immunity bisa tercapai saat 70% dari total penduduk sudah mendapatkan vaksinasi.
Namun, target tersebut dianggap terlalu ambisius dan tidak realistis mengingat target vaksinasi per hari yang masih rendah, serta stok ketersediaan vaksin yang masih terbatas,
Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono mengemukakan seharusnya fokus pemerintah bukanlah mempercepat herd immunity, melainkan mengendalikan pandemi. Pasalnya, vaksin bukanlah cara utama mengendalikan wabah jika tidak dilakukan kepada orang yang tepat.
“Untuk mengendalikan pandemi yaitu mengurangi orang yang masuk rumah sakit, kemudian menurunkan kematian kalau bisa sampai zero. Itu salah satu yang dilakukan negara lain,” kata Pandu saat berbincang dengan CNBC Indonesia, Minggu (21/3/2021).
Menurut dia, vaksinasi seharusnya diprioritaskan kepada masyarakat lanjut usia, setelah tenaga kesehatan. Pandu bilang kaum lansia atau seseorang yang berada di rentang umur 40 tahun hingga 60 tahun lebih rentan tertular Covid-19.
“Kalau dilakukan dengan data yang mendukung dan berdasarkan kelompok usia, maka rumah sakit akan lega. Kematian akan mereda, dan itu akan memberikan dampak psikologis yang tinggi bagi bangsa ini,” kata Pandu.
“Ini sudah terjadi di Israel, Inggris, walaupun belum seratus persen. Tapi kemudian saat ini kita malah tergoda politisasi vaksinasi untuk mencari simpati,” lanjutnya.
Catatan lain berkaitan dengan persoalan stok vaksin. Menurut Pandu, Indonesia tidak bisa hanya mengandalkan vaksin dari luar negeri. Industri dalam negeri, perlu campur tangan untuk melipatgandakan stok vaksin.
“Kita sebenarnya bisa memproduksi Sinovac di indonesia, selama mendapatkan licence,” ujarnya.
Setelah stok tersedia, pemerintah perlu menambah tenaga vaksinator untuk mempercepat target vaksinasi per hari yang masih cukup rendah. Apalagi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menargetkan sejak lama bisa memvaksinasi 1 juta orang dalam satu hari.
Terakhir, pemerintah harus lebih gencar dalam mensosialisasikan pentingnya vaksinasi. Apalagi, dalam beberapa waktu terakhir ada beberapa produk vaksin yang menjadi perdebatan publik. Pemerintah perlu memberikan edukasi bahwa vaksin aman digunakan.
“Terakhir fokus pada wilayah pandemi tinggi yang ada di kota-kota besar. Jabodetabek, Semarang Raya, Bandung Raya, Yogyakarta, Surabaya, Solo, Malang, Makassar,” kata Pandu.
“Jika dilaksanakan konsisten, maka pandemi ini akan terkendali paling cepat akhir tahun juga bisa. Namun setelah itu dilakukan lagi bertahap. Tujuannya seharusnya pandemi terkendali, baru herd immunity,” jelasnya.
(cnbc)
Komentar