Polisi Bubarkan Aksi Galang Dana Bantu Kembalikan Beasiswa Veronika Koman Di Jayapura dan Nabire

Jurnalpatrolinews – Jayapura,  Kepolisian Sektor Abepura, Resort Kota Jayapura membubarkan aksi galang dana yang dilakukan oleh solidaritas Mahasiswa Papua Save Veronika  Koman di Kota Jayapura, Papua.

“Aksi kami dibubarkan paksa oleh aparat keamanan,”kata Jops Itlay, ketua Badan Eksekutif Fakuktas Hukum Universitas Cenderawasih Jayapura pada Rabu, (19/08/2020) di Abepura, Kota Jayapura, Papua.

Kata dia, polisi membubarkan aksi mereka itu di lampu lingkaran Abepura dan lampu merah Kamkey, Kota Jayapura, tanpa memberikan penjelasan. Padahal sesuai prosedur, pihaknya telah menyampaikan surat pemberitahuan aksi.

“Tadi kami tanya alasannya, hanya mereka (Polisi) tidak sampaikan namun bubarkan saja. Untuk surat kami sudah antar ke Polsek Abe, tapi mereka bilang antar ke Polresta, tapi kelihatan itu juga hanya alasan saja karena selama ini kami tanpa pemberitahuan juga bisa jalan,”ujarnya.

Markus Haluk, kepala Kantor kordinasi United Liberation Movement For West Papua yang diminta komentar terkait ini mengatakan, pemerintah Indonesia hingga aparatnya kehilangan argumen untuk hadapi solidaritas kemanusiaan yang terus mengalir untuk Papua.

“Indonesia kehilangan akal sehat. Aparat keamanan terus masih represif, terus melakukan pembungkaman nyata di Papua,”katanya kepada media.

Kata dia, rakyat Papua tidak bisa terus menerus tunduk, diam dan menerima tindakan negara yang terus membungkam kebebasan dan kemanusiaan. Rakyat Papua harus sadar, bersatu dan lawan selamatkan diri dan mengatakan solidaritas untuk Veronika Koman.

Dalam video yang dikirim ke redaksi Jubi terlihat jelas, Kapolsek Abepura,AKP. Clief Gerald Philipus Duwith, SIK memimpin langsung aksi solidaritas.

Terlihat juga, Ada satu anggota berpakaian preman mengambil ambil kardus yang dipakai sebagai kotak sumbangan dan merobeknya.

Jubi telah berusaha meminta konfirmasi kepada pihak Polres Kota Jayapura. Pesan WhatsApp berisi pertanyaan yang dikirimkan media kepada Kapolresta Jayapura, AKBP Gustav Urbinas, hanya dibaca saja. Namun hingga laporan  ini diturunkan, tidak mendapatkan balasan.

Sementara itu, aksi serupa yang digelar di Kota Nabire juga dibubarkan oleh pihak kepolisian. Ketua Tim Posko Solidaritas Ebamukai Untuk Veronica Koman di Nabire Papua, Emil E. Wakei mengatakan, Kepolisian Resort Nabire membubarkan aksi penggalangan dana untuk Veronica Koman di Lapangan Sepak Bola, di distrik Nabire Barat.

Wakei mengatakan, solidaritas untuk Veronica koman ini dibuka untuk mengembalikan uang yang diminta oleh pemerintah Indonesia terhadap Veronica Koman senilai 773 juta rupiah.

“Veronica dikenal pengacara HAM yang membela masyarakat Papua. Ini murni aksi kemanusiaan sumbangan sukarela dari masyarakat Papua yang ada di Nabire untuk Veronica Koman,” katanya kepada Jubi melalui sambungan selulernya, Rabu (19/8/2020).

Wakey mengatakan, Posko Solidaritas Ebamukai yang dibangun tim solidaritas sejak tanggal 14 Agustus 2020 Hingga tanggal 18 Agustus di Nabire telah dibubarkan secara paksa oleh aparat kepolisian Nabire, sekitar Pukul 1:30 Siang WPB.

“Ada pun hasil Solidaritas Masyarakat Nabire untuk membantu meringankan beban saudari kita Veronica Koman sebesar Rp. 4.200.000. Selanjutnya hasil solidaritas akan dikirimkan tim melalui Bank Panin Cabang Jayapura atas nama Perkumpulan Jubi,” katanya.

Wakey mengatakan, Tim Solidaritas Ebamukai tidak bubar. Tetapi mereka akan membuka Posko solidaritas di tempat lain.

“Kami Masyarakat Papua hanya membantu meringankan beban saudari terkasih Veronica Koman. Ia sudah berkorban mempertaruhkan nyawanya sebagai Pengacara HAM membela Hak-hak Masyarakat Indonesia dan Papua. Karena itu, perjuangan kami belum berakhir, kami akan terus bekerja melakukan penggalangan dana sampai titik darah penghabisan,” katanya.

Juru Bicara Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Pusat Kobabe Wanimbo mengatakan, pihaknya mendukung semua bentuk dukungan yang dilakukan oleh rakyat Papua.

“Kami mendukung rakyat Papua untuk pengembalian uang milik pemerintah Indonesia bagaimana pemerintah Indonesia telah membiayai studi Veronica Koman,” katanya. (jubi)

Komentar