Artinya sumber legitimasi yang membuat dirinya jadi presiden adalah dari rakyat. Dia tahu persis memang UUD dan UU tidak melarang untuk membikin Kabinet Koalisi, tapi kabinet Partai dan atau Kabinet Koalisi adalah norma baku dalam sistem parlementer, karena legitimasi Perdana Menteri datangnya dari Parlemen (DPR).
Prabowo yang saya kenal pasti menjungjung tinggi etika dan niscaya PD (Percaya Diri) nya tinggi, tegasnya. Saurip Kadi juga menjelaskan niscaya Prabowo Subiyanto tidak akan takut dijegal oleh DPR dalam menjalankan program yang telah dijanjikan dalam Pilpres yang lalu. Karena program itu pula yang membuat dirinya terpilih dengan suara mayoritas yang signifikan.
Dan ketika ditanya tentang kelemahan Presiden Terpilih Prabowo Subiyanto, Saurip Kadi menjelaskan bahwa kelemahannya berimpit dengan kelebihan dan berkah yang terlimpah pada dirinya yang tidak tahu bagaimana pedih perut karena lapar kecuali dalam Latihan Hutan Gunung.
“So pasti dia agak berat mamahami kesulitan dilapangan akibat besarnya kendala realitas yang dihadapi bangsa seperti praktek Oligarki dan bobroknya moral sebagian besar elit negeri ini. Kelemahan yang demikian itulah yang membuat dulu dia larut terhadap masukan dari orang-orang dekat “Pembisik” nya,” ujar Saurip.
Saurip berpendapat bahwa kelemahan tersebut untuk jabatan setingkat presiden otomatis akan tereliminasi karena banyaknya pembantu yang akan memberi masukan. Dari pengalaman masa lalunya, niscaya Prabowo akan memilih para menteri dan staf yang benar-benar ahli, baik dari kalangan praktisi maupun praktisi yang ahli sehingga paham realitas kekuasaan dalam rangka menyongsong zaman dan tahu bahwa banyak sekali warisan kolonial yang sudah tidak relevan lagi,” jelasnya.
Komentar