Praktisi Migas Ungkap: ‘Target RI Capai Produksi 1 Juta Barel di 2030 Semakin Suram’

jurnalpatrolinews – Pemerintah dinilai perlu cara radikal agar target produksi minyak 1 juta barel per hari dan 12 miliar gas standar kaki kubik per hari (bscfd) di 2030 dapat tercapai.

Beberapa di antaranya, yakni dengan menggenjot kegiatan kegiatan sumur pengembangan, penerapan enhanced oil recovery (EOR), dan kegiatan eksplorasi. “Target 1 juta bopd dan 12 bscfd, makin suram dan semakin pesimis tercapai kecuali ada terobosan radikal dari semua stakeholder,” ujar praktisi migas yang juga Ketua Alumni Teknik Perminyakan ITB Hadi Ismoyo kepada rekan media, Kamis (19/1/2023).

Apalagi dari produksi yang ada, decline rate saat ini cukup besar antara 15% hingga 30%. Oleh sebab itu, untuk mencapai target pada tahun 2030 dibutuhkan langkah radikal di tiga pilar yakni peningkatan di Blok produksi yang ada saat ini, implementasi EOR, dan kegiatan eksplorasi.

Menurut Hadi, dari sekian blok produksi yang ada saat ini, setidaknya hanya Blok Rokan yang bisa diandalkan untuk peningkatan produksi minyak nasional.

Mengingat blok ini masih mempunyai potensi yang cukup besar untuk dikembangkan. “KKKS lainnya even termasuk Blok Cepu hanya menunggu decline dan well work program, additional project sifatnya hanya menahan laju penurunan produksi,” kata dia.

Berikutnya yakni penggunaan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) di Blok Rokan. Ia pun menyayangkan implementasi teknologi EOR di Blok Rokan hingga saat ini masih berjalan lambat. “Seharusnya di titik ini isu komersial harus diselesaikan secepat mungkin dalam koridor perhitungan yang masuk akan dan win win solution. Secara radikal kalau harus pindah dari gross split ke cost recovery kembali kenapa tidak? Perlu di-exercise dengan seksama,” ujarnya.

Komentar