JurnalPatroliNews – Jakarta – Pemerintah bersiap membuka kembali proses lelang untuk salah satu proyek jalan tol terpanjang di Tanah Air, yaitu Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap (Getaci). Meski semula dirancang membentang hingga Cilacap, tahap awal pengerjaan kini hanya direncanakan sampai Tasikmalaya.
Kepastian ini disampaikan oleh Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Willan Oktavian, dalam keterangannya, Minggu (15/6/2025). Ia menjelaskan bahwa proyek Getaci tetap masuk dalam agenda pembangunan jalan tol nasional meskipun tidak disebutkan secara eksplisit dalam katalog investasi ICI 2025.
“Seharusnya Getaci tetap tercantum,” ujar Willan.
Ia menegaskan bahwa proyek yang diumumkan dalam konferensi ICI hanyalah sebagian dari rencana besar pemerintah untuk membangun 1.571 km jalan tol dalam lima tahun ke depan.
Adapun Getaci, kini direvisi hanya akan dibangun sampai Tasikmalaya pada tahap awal. Ketika diminta konfirmasi mengenai perubahan itu, Willan menjawab singkat, “Sementara hanya sampai Tasikmalaya, ya seperti itu realisasinya.”
Terkait nilai investasi serta waktu pasti lelang ulang, Willan mengatakan hal tersebut masih dalam tahap pembahasan di Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur (DJPI) Kementerian PUPR.
“Masih di DJPI, belum bisa disebutkan waktunya,” jelasnya.
Namun, ia berharap proses lelang bisa segera dilaksanakan. Dengan sedikit humor, Willan mengaku punya motivasi pribadi sebagai warga Garut yang kerap terjebak kemacetan saat pulang kampung.
“Kalau bisa cepat, saya senang. Soalnya kalau mudik suka macet,” selorohnya.
Sebagai informasi, Tol Getaci memiliki total panjang sekitar 206,65 kilometer dan dirancang melintasi dua provinsi: Jawa Barat (171,4 km) dan Jawa Tengah (35,25 km). Proyek ini merupakan bagian dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) berdasarkan Perpres No. 109 Tahun 2020.
Jalan tol ini dibagi dalam empat seksi utama:
- Seksi 1: Junction Gedebage–Garut Utara sepanjang 45,20 km
- Seksi 2: Garut Utara–Tasikmalaya sepanjang 50,32 km
- Seksi 3: Tasikmalaya–Patimuan sepanjang 76,78 km
- Seksi 4: Patimuan–Cilacap sepanjang 34,35 km
Untuk seksi 1 dan 2, pembebasan lahan dijadwalkan berlangsung dari Januari 2021 hingga Oktober 2022, dan konstruksi dilakukan mulai April 2022 sampai Juni 2024. Target operasionalnya direncanakan Juli 2024.
Sementara itu, seksi 3 dan 4 diproyeksikan mulai dibebaskan lahannya pada 2026–2027, dengan masa konstruksi dari April 2027 hingga pertengahan 2029, serta target operasi pada Juli 2029.
Komentar