Respons Kritik Megawati, Andre Rosiade : Sumbar Menjiwai Pancasila-Gotong Royong-NKRI

JurnalPatroliNews – Jakarta – Ketua Harian Ikatan Keluarga Minang (IKM) Andre Rosiade menjawab kritik Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri yang menyebut Sumatera Barat (Sumbar) mulai berbeda dan menyoroti semangat gotong royong. Andre Rosiade menegaskan bahwa Sumbar sangat mencintai NKRI dan Pancasila.

“Ibu Mega mengatakan bahwa masyarakat Minang, masyarakat Sumatera Barat ini jauh berubah, terutama soal semangat gotong-royong. Saya ingin menyampaikan kepada Bu Mega bahwa kami masyarakat Sumatera Barat, masyarakat Minang adalah masyarakat yang sangat mencintai NKRI. Kedua masyarakat yang sangat mengedepankan semangat gotong-royong dan nilai Pancasila,” kata Andre kepada wartawan, Kamis (12/8/2021).

Andre Rosiade menyebut semangat gotong royong itu belum hilang dari masyarakat Minang. Dia mencontohkan bahwa warga Minang selalu mengirimkan bantuan kepada daerah yang dilanda bencana alam.

“Apa bukti semangat gotong royong itu? Setiap bencana alam di Indonesia masyarakat Minang bergotong royong mengirimkan ton-ton rendang ke berbagai provinsi yang tertimpa bencana alam,” kata dia.

“Kedua contohnya September 2019, warga Minang dibantai di Wamena, Papua, bagaimana masyarakat Minang yang ada di Indonesia untuk memulangkan masyarakat Minang yang ada di Wamena itu. Masyarakat Minang yang di Jayapura melakukan menolong untuk bisa pulang, lalu ada yang naik kapal, lalu transit di Makassar, masyarakat Minang di Makassar naik ke kapal memberikan bantuan sampai akhirnya mereka bisa pulang ke Sumbar. Itu menunjukkan semangat gotong-royong kita sangat tinggi. Jadi saya ingin meluruskan persepsi yang mengatakan bahwa semangat gotong-royong kita sudah mulai pudar,” lanjutnya.

Selain itu, Andre menegaskan bahwa warga Sumbar sangat menghormati para pemimpin. Dia menegaskan bahwa Sumbar akan menyambut meriah jika Jokowi berkunjung ke Ranah Minang.

“Tapi intinya kami masyarakat Minang sangat menghormati pemimpin-pemimpin kami. Pak Jokowi kalau datang ke Sumatera Barat pasti kami sambut dengan meriah. Bahkan berapa bulan yang lalu Abah, Kiai Ma’ruf datang ke Sumatera Barat meresmikan pasar di Kota Pariaman juga beliau disambut sangat meriah dan antusias meskipun di tengah wabah pandemi. Bahkan saya ikut hadir dan menjemput di bandara dan menemani beliau,”

“Jadi intinya kami masyarakat Minang adalah masyarakat yang sangat menjiwai semangat gotong-royong dan sangat mencintai NKRI dan sangat menjaga semangat nilai-nilai Pancasila,” sambungnya.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyebut kehidupan di Sumatera Barat kini berbeda dengan dahulu. Dia juga bercerita kalau dia bersama putrinya Puan Maharani pernah dibully.

Megawati menyebutkan bahwa dahulu merasakan naluri gotong-royong yang kental di Sumbar. Serta banyaknya tokoh adat yang memiliki kepemimpinan khas masing-masing.

Namun Megawati menilai saat ini Sumbar jadi berbeda. Dia lantas bercerita bahwa dia bersama Puan pernah di-bully.

“Kok malah ke sini saya mulai berpikir, saya sering berdiskusi karena di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), saya sebagai ketua dewan pengarah. Itu ada Buya Syafi’i, saya suka bertanya kepada beliau kenapa Sumbar yang dulu pernah saya kenal sepertinya sekarang sudah mulai berbeda,” ujarnya.

(*/lk)

Komentar