Reuters : Apa Arti Kembalinya Ulama Garis Keras Rizieq Shihab Bagi Politik Indonesia !

Jurnalpatrolinews – Jakarta : Polisi Indonesia menangkap ulama Islam Rizieq Shihab pada hari Sabtu karena dicurigai melanggar protokol virus korona setelah mengadakan beberapa pertemuan massal sejak dia kembali dari pengasingan diri di Arab Saudi bulan lalu.

Penangkapan itu terjadi setelah enam pengawalnya ditembak mati oleh polisi pekan lalu dan meningkatkan kekhawatiran lebih lanjut tentang memanasnya ketegangan antara pihak berwenang dan kelompok-kelompok Islam di negara mayoritas Muslim terbesar di dunia itu.

Siapakah Rizieq Shihab?

Sebagai Ketua Front Pembela Islam (FPI) garis keras, selama bertahun-tahun Rizieq menjadi sosok kontroversial dalam politik Indonesia.

Dia dipenjara pada 2008 karena menghasut kekerasan dan meninggalkan Indonesia pada 2017 setelah menghadapi tuduhan pornografi, dan menghina ideologi negara. Tuduhan tersebut sejak itu telah dibatalkan.

Dibentuk pada tahun 1998, pada bulan-bulan penuh gejolak setelah presiden Suharto mundur, FPI awalnya memiliki hubungan dekat dengan pasukan keamanan dan menjadi terkenal karena menyerbu bar dan rumah bordil, serta melakukan kekerasan terhadap minoritas, dan mencegah konser Lady Gaga. Itu juga telah terlibat dalam pekerjaan kemanusiaan setelah bencana alam.

Tetapi bergerak dari pinggiran, hal itu telah meningkatkan pengaruh politiknya dan pada tahun 2016 Rizieq adalah tokoh kunci dalam gerakan massa melawan mantan Gubernur Jakarta yang beragama Kristen, Basuki Tjahaja Purnama, atau Ahok, yang dipenjara karena menghina Islam.

Unjuk rasa besar 2016 menimbulkan kekhawatiran tentang ancaman terhadap tradisi pluralis Indonesia dan negara sekulernya. Presiden Joko Widodo atau yang biasa dipanggil Jokowi juga memandang mereka sebagai ancaman terbesar bagi pemerintahannya.

Dalam beberapa minggu sejak kepulangannya, Rizieq telah mengumumkan rencana untuk “revolusi moral”.

Mengapa Rizieq Ditangkap?

Setelah dua kali mengabaikan panggilan polisi, Rizieq menyerahkan diri dan ditangkap.

Dia didakwa menghalangi penegakan hukum, menghasut tindakan kriminal dan melanggar hukum karantina. Dia bisa menghadapi hukuman maksimal enam tahun penjara jika terbukti bersalah.

Tuduhan itu terkait dengan acara massal termasuk puluhan ribu orang yang hadir untuk menyambut Rizieq di bandara dan pernikahan putrinya yang dihadiri banyak orang.

Apa Yang Terjadi Saat Tembak – Menembak?

Polisi mengatakan mereka membuntuti konvoi pendukung Rizieq setelah mendengar FPI bersiap untuk bergerak. Polisi mengatakan mereka bertindak untuk membela diri ketika mereka menembak mati enam pendukung setelah senjata api diarahkan ke mereka.

FPI menggambarkan insiden itu sebagai “pembunuhan di luar proses hukum” dan mengatakan Rizieq dan rombongannya tidak bersenjata dan melakukan perjalanan untuk sholat subuh ketika diserang oleh penyerang tak dikenal.

Amnesty International Indonesia dan Indonesia Police Watch telah menyerukan penyelidikan independen, dan komisi hak asasi manusia Indonesia telah membuka penyelidikan.

Seberapa Besar Kekuatan Islam Dalam Politik Indonesia?

Dengan hampir 90% populasi Muslim, Islam selalu penting dalam politik Indonesia. Setiap presiden telah menjadi Muslim dan demonstrasi tahun 2016 melihat Islam mengambil peran politik yang semakin menonjol.

Dalam sebuah langkah yang dipandang sebagai upaya untuk menarik pemilih Islam, Jokowi memilih ulama, Ma’ruf Amin, sebagai cawapres pada tahun 2019 dan setelah pemilu menunjuk lawan pemilihannya, Prabowo Subianto, yang mendapat dukungan dari kelompok-kelompok Islam, sebagai menteri pertahanan.

Apa Yang Bisa Terjadi Sekarang?

Analis politik mengatakan, mengingat kekosongan oposisi, pandemi, dan resesi pertama dalam 22 tahun, Rizieq dapat memanfaatkan rasa frustrasi dengan pemerintah dan menimbulkan ancaman.

Pria berusia 55 tahun itu telah bertemu dengan beberapa tokoh oposisi utama dan ada perasaan bahwa dia bisa menjadi raja dalam pemilu 2024.

Terlebih lagi, bentrokan polisi telah membuat FPI menyebut orang mati sebagai ‘martir’ dan menyerukan demonstrasi.

Menurut sumber dan analis, pemerintah terlalu meremehkan seruan Rizieq yang berkelanjutan dan dengan cepat memahami bahwa mereka perlu mengkalibrasi tanggapannya dengan hati-hati kepada Rizieq.

Terlepas dari reaksi yang lebih vokal dari kelompok pluralis dan kelompok Islam moderat terhadap Rizieq tahun ini, bentrokan fatal itu tidak mungkin memenuhi pendekatan hati-hati yang dimaksudkan oleh pemerintah.

Ditulis oleh Kate Lamb; Diedit oleh Ed Davies (reuters)

Komentar