RI Harus Jadi Negara Maju! Hasil Rapat, Airlangga Beberkan Target Jokowi

JurnalPatroliNews – Jakarta, – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membagikan hasil rapatnya dengan Presiden Joko Widodo.

Ketua partai Golkar ini mengaku salah satu topik pembicaraan dalam rapatnya ialah mendorong Indonesia agar keluar dari jebakan middle income trap.

“Indonesia masuk upper middle income country berdasar klasifikasi Bank Dunia di angka 4500 GNI (gross national income) per capita income di Bank Dunia. Untuk 2024, kemarin rapat dengan pak presiden kita targetkan GNI kita di angka 5.500,” katanya di ajang GIIAS 2023, di ICE BSD Kamis (10/8/23).

Demi mencapainya, pendapatan masyarakat Indonesia perlu lebih besar dari yang ada saat ini. Airlangga menyatakan bahwa perlu dukungan semua pihak untuk mencapainya, termasuk dari negara lain.

Indonesia saat ini masih berjuang untuk keluar dari middle income trap lebih dari 20 tahun terakhir.

Namun optimisme untuk lolos dari jebakan itu tumbuh melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup positif dalam beberapa tahun terakhir.

“Di tengah ekonomi global yang melambat, ekspor China turun 14%, impor juga turun, PMI juga di bawah 50 jadi kontraksi China memprihatinkan karena mitra utama RI, tapi Indonesia tumbuh di luar ekspektasi baik analis dan lembaga. RI pada kuartal II tumbuh 5,17% dan 7 kuartal berturut-turut di atas 5% jadi punya resiliensi kuat,” sebut Airlangga.

Berdasarkan data Kementerian PPN/Bappenas, Indonesia sudah menjadi bagian dari negara berpendapatan menengah atau middle income sejak 1982-1983.

Perkembangan yang pesat di Asia, terutama Asia Timur, melambungkan ekonomi di negara kawasan tersebut. Di antaranya adalah Jepang, Korea Selatan, dan Indonesia.

Dari klasifikasi negara terbaru Bank Dunia yang dihitung berdasarkan Pendapatan Nasional Bruto atau Gross National Income (GNI) per kapita, kategori peringkat tersebut yakni negara berpenghasilan rendah atau Low Income dengan GNI sebesar US$ 1.046.

Negara berpenghasilan menengah ke bawah (US$ 1.046 – US$ 4,045), negara berpenghasilan menengah ke atas (US$ 4.096 – US$ 12.695) dan negara berpenghasilan tinggi atau high income dengan GNI lebih dari US$ 12.695).

Komentar