Rupiah Menguat di Level Rp14.130 per Dolar AS.

Jurnalpatrolinews – Jakarta, Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.130 per dolar AS pada Selasa (19/12) sore. Posisi tersebut menguat 0,18 persen dibandingkan perdagangan Senin (28/12) sore di level Rp14.155 per dolar AS.

Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.169 per dolar AS, atau menguat dibandingkan posisi hari sebelumnya yakni Rp14.184 per dolar AS.

Sore ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS.

Yen Jepang menguat 0,19 persen, dolar Singapura menguat 0,19 persen, won Korea Selatan menguat 0,40 persen, peso Filipina menguat 0,06 persen, rupee India menguat 0,13 persen, yuan China menguat 0,11 persen, dan bath Thailand menguat 0,44 persen.

Hanya dolar Taiwan yang terpantau melemah 0,11 persen, sementara ringgit Malaysia masih stagnan.

Sementara itu, mata uang di negara maju bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris melemah 0,44 persen dan dolar Australia melemah 0,34 persen. Sebaliknya dolar Kanada menguat 0,32 persen dan franc Swiss menguat 0,36 persen.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pelemahan dolar hari ini dipengaruhi oleh perundingan paket stimulus tambahan di Amerika Serikat serta tercapainya kesepakatan perdagangan pasca-Brexit antara Uni Eropa (UE) dan Inggris.

Seperti diketahui, senat AS bersiap untuk memberikan suaranya terkait tambahan stimulus yang dinilai memenuhi syarat, setelah Trump pada Minggu (27/12) menandatangani undang-undang bantuan pandemi senilai $2,3 triliun.

Sementara kemarin (28/12) legislatif memilih untuk meningkatkan jumlah stimulus yang memenuhi syarat dari US$600 menjadi US$2.000.

Sementara Inggris pada Kamis pekan lalu meraih kesepakatan perdagangan Brexit tujuh hari sebelum keluar dari salah satu blok perdagangan terbesar di dunia tersebut.

“Meskipun perjanjian tersebut kurang detail, ini memberikan prospek yang membaik untuk pertumbuhan global dan pemulihan ekonomi dari covid-19,” tutur Ibrahim dalam keterangan tertulisnya.

Sementara di dalam negeri, peningkatan kasus covid-19 di DKI Jakarta akhir-akhir serta ketentuan larang Warga Negara Asing (WNA) masuk ke Indonesia kecuali pejabat negara setingkat menteri memberikan tekanan terhadap rupiah.

Karena covid-19 masih terus meningkat kembali muncul wacana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengambil langkah kebijakan emergency atau rem darurat usai libur natal dan tahun baru.

“Wacana rem darurat ini membuat pelaku pasar khawatir, karena dengan kebijakan tersebut pemerintah DKI Jakarta akan menerapkan pembatasan jam operasional dan pembatasan ruang gerak bagi masyarakat, sehingga di tahun depan akan lebih suram lagi bagi kondisi perekonomian,” tuturnya.

Dalam perdagangan sore ini, Ibrahim memprediksi rupiah ditutup menguat 25 poin di level Rp14.130 dari penutupan sebelumnya di level Rp14.155 per dolar AS. “Sedangkan untuk perdagangan besok pagi, mata uang rupiah kemungkinan dibuka menguat di level Rp14.100-14.150 per dolar AS,” tandasnya.

( */red)

Komentar