Wow! Bali Persiapkan 5 Lokasi Wisata Untuk Delegasi World Water Forum

JurnalPatroliNews – Jakarta – Bali telah menyiapkan lima destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi oleh delegasi World Water Forum (WWF) ke-10 yang akan diselenggarakan pada 18-25 Mei 2024. Dinas Pariwisata Provinsi Bali telah menetapkan lima lokasi dan dua jenis karyawisata yang menarik untuk para delegasi.

Ada dua karyawisata baru program panitia nasional. Ada menuju Museum Subak dan tentu Menparekraf kan mengusulkan memberikan melukat atau kegiatan pemurnian. Saya ditugaskan menyusun itu,” kata Kepala Dinas Pariwisata Bali Tjok Bagus Pemayun dikutip dari siaran pers, Sabtu (27/4/2024).

Dinas Pariwisata Bali telah menetapkan tiga lokasi untuk kegiatan melukat, yaitu Pura Tirta Empul di Tampaksiring, Penglukatan Mumbul di Abiansemal, dan Penglukatan di Jatiluwih Tabanan.

“Kalau delegasi berangkat dari Nusa Dua menuju Jatiluwih, ada dua pilihan. Satu ada rombongan yang ke Mumbul Abiansemal, satu ke Jatiluwih,” Jelasnya.

Selain kegiatan melukat, destinasi kedua yang disiapkan adalah kunjungan ke museum. Untuk jenis karyawisata ini, Dinas Pariwisata Bali menyiapkan Museum Subak di kawasan Pantai Padang Galak dan Pantai Mertasari, yang mudah diakses dan dekat dengan Kota Denpasar.

Museum tersebut dipilih karena lokasinya yang dekat dengan Pantai Campuhan, yang menghubungkan air tawar dan air laut, sesuai dengan tema Forum Air Dunia.

Kelima destinasi tersebut mampu menampung rata-rata 100 orang dengan disediakan 20 unit bus. Pemerintah provinsi terus berkoordinasi dengan pengelola objek wisata untuk memastikan kenyamanan delegasi.

Meskipun jadwal kunjungan delegasi WWF ke-10 belum dipastikan, kegiatan ini akan diselipkan di antara pertemuan padat dari 193 negara peserta.

“Karyawisata ini kami selipkan. Saya usulkan first come first serve, siapa yang mendaftar lebih dulu, itu yang kami berikan, agar kapasitasnya tidak lebih. Kami sampaikan apa yang boleh dan tidak, kemudian apa yang perlu dibawa, karena tidak semua bisa dan mau ikut,” ungkap Tjok Pemayun.

Tjok Pemayun juga menegaskan bahwa sejumlah delegasi utama atau VVIP akan dibebaskan dari biaya wisatawan mancanegara.

“Ada beberapa delegasi yang menjadi pengecualian. Kalaupun mereka mengajukan beberapa nama, nanti kami verifikasi dulu,” ucap Tjok Pemayun.

Sejak 14 Februari 2024, Bali telah menerapkan kebijakan pungutan bagi wisatawan asing untuk perlindungan kebudayaan dan lingkungan alam Bali. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2023 menetapkan pembayaran pungutan sebesar Rp150 ribu untuk setiap kunjungan ke Bali, yang juga berlaku untuk delegasi WWF ke-10.

“Dari panitia juga nanti akan menyampaikan mana VVIP untuk pengecualian. Jadi sisanya bayar (dari delegasi) 193 negara itu,” papar Tjok Pemayun.

Pemerintah Provinsi Bali dan pihak terkait masih bekerja keras untuk menyiapkan fasilitas wisata dan titik pertemuan. Mereka juga sedang memasang penjor di sepanjang jalur yang akan dilewati puluhan ribu delegasi sebagai bentuk penyambutan.

“Kadang tugas lain juga ada seperti penjor kami kolaborasi. Di jalur bandara itu tugas otban (otoritas bandara), ada yang Pemda Badung, ada Jasa Marga Tol, ada ITDC, Pemkot Denpasar, The Meru, dan Pulau Serangan,” katanya.

Forum Air Dunia ke-10 akan mengangkat tema “Water for Shared Prosperity” dan diharapkan dihadiri oleh delegasi dari sekitar 193 negara di dunia.

Komentar