Sketsa Pasar Pertahanan Indonesia, Pinjaman Luar Negeri Masih Jadi Andalan

Mengacu pada Blue Book 2020-2024, nampaknya Indonesia tidak mempunyai minat untuk membelanjakan PLN dalam jumlah besar ke Korea Selatan dibandingkan periode-periode sebelumnya. Berdasarkan tataran empiris, Korea Selatan memiliki kekuatan pada industri dirgantara dan kelemahan pada industri maritim, di mana Indonesia adalah korban dari kelemahan industri maritim tersebut.

Pemain besar dalam pasar pertahanan global yaitu Amerika Serikat belum menunjukkan tajinya di pasar Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Sejauh ini PSP yang disetujui untuk berbelanja senjata buatan Amerika Serikat baru sebatas sejumlah rudal untuk pesawat tempur F-16 Indonesia.

Pada 2015-2020, Indonesia berutang US$ 500 juta kepada sindikasi finansial untuk mendatangkan lima pesawat angkut C-130J-30 dari negara itu. Rencana akuisisi F-15EX yang akan memakai skema Foreign Military Sales (FMS) sampai sekarang masih penuh tantangan karena Indonesia harus mencari solusi dalam pembiayaan program tersebut.

Komentar