JurnalPatroliNews – Jakarta – Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya membunuh dan menyiksa warga sipil di Kampung Kenyam Kabupaten Nduga Provinsi Papua, pada Sabtu (16/7) lalu.
Egianus Kogoya kian menjadi sorotan. Pasalnya, Egianus Kogoya nyaris memperkosa istri salah satu korbannya yang meninggal dunia.
Diketahui, 11 orang meninggal dunia dalam aksi beji, bejat serta kejam tak berpresikemanusiaan yang dilakukan KKB.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, satu korban selamat dalam insiden berdarah itu, HRJ nyaris menjadi korban pemerkosaan.
Dikatakan, HRJ dipaksa untuk melayani nafsu bejat Egianus Kogoya di bawah ancaman senjata api.
“Seusai suaminya dianiaya sehingga mengakibatkan tewas, HRJ dipaksa berhubungan badan. Namun, HRJ menolak dengan alasan datang bulan (haid), sehingga aksi Egianus gagal,” terang Kamal, Kamis (21/7).
Di hadapan aparat, HRJ menceritakan saat kejadian dia dan suaminya sedang berada di kios miliknya, tiba-tiba KKB datang mengancam dan menganiaya warga.
“Mereka (KKB, red) datang dengan senjata api dan senjata tajam kemudian memukul serta menembak warga,” ujar HRJ.
Kamal menambahkan saat ini kondisi HRJ dalam proses pemulihan karena mengalami trauma berat.
“Saksi sedang dalam tahap pemulihan trauma pascakejadian naas yang menimpanya bersama suaminya,” ujarnya.
Kasus pembantaian yang dilakukan Egianus Cs merupakan kali kedua. Sebelumnya belasan pekerja PT Istaka karya tewas dibantai secara membabi buta.
Di tahun 2018 tepatnya di bulan Oktober, Egianus bahkan pernah menyandera 15 tenaga guru dan paramadis.
Salah seorang korban yang disandera mengalami kekerasan seksual oleh Egianus Kagoya dari KKB Nduga.
Komentar