Ia mengatakan terkait peristiwa itu juga pihaknya telah mengumpulkan para pedagang atribut seragam Polri yang ada dan berjualan di wilayah hukum Polresta Denpasar, pada Kamis (18/11) lalu. Setidaknya ada sembilan toko yang hadir, dan diminta untuk pula melakukan seleksi ketat saat penjualan atribut Polri.
“Kami berharap kerjasama dari para pedagang atribut Polri untuk lebih teliti dan selektif dalam menjual atribut seragam agar tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dan merugikan Polri,” harapnya.
“Apabila sewaktu-waktu ada hal yang mencurigakan kami mohon para pedagang dan pemilik toko atribut segera melakukan koordinasi atau melaporkan hal tersebut ke Sipropam Polresta Denpasar,” tandasnya.
Komentar