Duga Dihabisi Dan Dibunuh, Polisi Ekshumasi Rusman Situngkir

Keluarga juga meminta kepada oknum atau pihak tertentu yang mencoba menghalangi pengungkapan kasus ini agar dihentikan dan jangan mencobanya yang bertujuan supaya kasus itu tidak dapat terungkap.

“Kami dari keluarga berharap kepada tim otoupsi dan kepolisian bekerja profesional serta tidak bisa di intervensi pihak manapun, sehingga proses hukum berjalan sesuai koridor hukumnya,” kata adik kandung korban Saurman Situngkir.

Proses ekshumasi jasad korban tersebut berjalan baik oleh tim Forensik dari RS Bhayangkara Medan, bersama penyidik Reskrim Polsek Medan Helvetia yang turut disaksikan keluarga besar almarhum.

Diketahui sebelumnya, kematian almarhum Rusman Maralen Situngkir terjadi pada Jumat (22/3/2024) sekitar pukul 12.15 WIB dari istrinya Dr. Tiromsi Sitanggang, S.H., M.Kn., M.H.

“Awalnya mendapat kabar bahwa Rusman meninggal dunia akibat kecelakaan lalulintas dengan menyertakan berupa foto almarhum yang telah meninggal dunia yang berada di salah satu rumah sakit,” kata Haposan.

Mendengar itu, keluarga meminta dilakukan visum karena terdapat luka di bagian wajah korban yang sudah diperban, sementara pada bagian tubuh lainnya tak ada luka seperti kaki dan tangan, olehnya keluarga curiga bagaimana mungkin korban dikatakan meninggal akibat kecelakaan lalu lintas (laka lantas).

Sedangkan, keterangan yang diterima keluarga melalui istri korban menceritakan suaminya mengalami kecelakaan lalu lintas di Jalan Gaperta Medan, padahal dalam tubuh korban tidak ditemukan luka-luka lain seperti memar sekalipun.

“Atas dasar kecurigaan tersebut disarankan untuk dilakukan visum akan tetapi istri almarhum keberatan dan menolak,” ungkap Haposan Situngkir.

Ditambahkan Haposan, permintaan visum dua kali diajukan oleh pihak keluarga abang maupun adik korban akan tetapi tidak disetujui istri korban.

Selain itu, Haposan Situngkir dan Anggiat Situngkir sempat melakukan upaya pengumpulan keterangan di lokasi kejadian Jalan Gaperta Medan. Namun, hasilnya mencengangkan keluarga, karena tidak ada ditemukan tanda-tanda sebagaimana lazimnya peristiwa kecelakaan lalu lintas.

Bahkan, dari sekitar lokasi kejadian yang konon disebutkan titik peristiwa kecelakaan persisnya di warung kopi juga menanyakan warga disana, herannya tak satupun warga yang tahu kejadian lakalantas itu seperti laporan istri korban kepada keluarga.

Lebih jauh, Haposan juga menggali informasi tetangga korban sebuah di tempat salon, lagi-lagi tidak ada yang tahu peristiwa kecelakaan lalu lintas itu. (red)

Komentar