Kapolresta Manado: ‘Finance Jangan Gunakan Preman saat Tarik Kendaraan’

JurnalPatroliNews – Masalah penarikan kendaraan secara paksa oleh oknum-oknum debt colector di Manado tak jarang menjadi viral dan menimbulkan keresahan tersendiri di masyarakat.

Menanggapi hal tersebut Kapolresta Manado Kombes Julianto Sirait mengatakan jika penarikan kendaraan juga bisa terjadi karena banyaknya pelanggan yang bandel dan menunggak pembayaran.

“Penarikan ini tidak akan terjadi kalau pelanggan juga taat bayar hutangnya,” ujarnya, Jumat (3/1/2023) dalam giat Jumat Curhat di Warung Kobong, Wanea.

Kapolresta Sirait juga mengatakan jika sering beredar di media sosial bahwa oknum penarik kendaraan atau finance yang kerap disalahkan.

Padahal sebenarnya, banyak warga Manado juga yang tidak membayar kendaraannya selama berbulan-bulan.

“Jadi yang merasa dirinya korban sebenarnya juga pelaku,” ujar dia.

Untuk itu, ia meminta agar perusahaan pembiayaan ini melakukan surat teguran atau peringatan kepada para penunggak.

Jika surat peringatan tersebut tak diindahkan, maka bisa langsung serahkan kepada polisi.

“Kalau mereka masih bandel laporkan pada kami dan nanti akan kita tindak bareng-bareng supaya tidak ribut,” ucap dia.

Kapolresta Sirait juga meminta pihak finance tidak melibatkan oknum yang tidak jelas atau preman dalam melakukan penarikan kendaraan.

“Karena kalau pakai preman otomatis akan berpotensi ribut- ribut di lapangan,” ujar dia

Julianto Sirait berharap kedepannya para kepala finance bisa membentuk satu grup untuk sama-sama berkoordinasi terkait penarikan atau pelanggan bandel.

“Libatkan kami juga agar kita juga sama-sama mengedukasi warga bahwa jika berhutang wajib untuk membayar,” tandasnya.

Komentar