Jurnalpatrolinews – Washington : Amerika Serikat pada Senin mengatakan telah berjanji untuk membela Arab Saudi setelah serangan drone dan rudal Houthi yang didukung Iran terhadap negara itu, termasuk fasilitas Saudi yang penting untuk ekspor minyak.
Pihak berwenang di Arab Saudi mengatakan tidak ada korban atau kerusakan dari serangan hari Minggu terhadap fasilitas penyimpanan minyak di Ras Tanura, kilang lepas pantai terbesar di dunia, dan kompleks perumahan di Dhahran, raksasa minyak yang dikendalikan negara, Saudi Aramco.
Serangan tersebut, yang mendorong harga minyak mentah Brent di atas $ 70 per barel ke level tertinggi sejak Januari 2020, terjadi pada saat gesekan dalam aliansi sepuluh tahun antara Arab Saudi dan Amerika Serikat ketika Presiden Joe Biden memberikan tekanan pada Riyadh kepada manusia. hak dan perang yang menghancurkan di Yaman.
“Serangan Houthi yang mengerikan terhadap warga sipil dan infrastruktur kritis menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap kehidupan manusia dan ketidakpedulian terhadap upaya perdamaian,” kata kedutaan besar AS di Kerajaan Arab Saudi dalam bahasa Arab di Twitter.
Houthi telah berperang dengan koalisi pimpinan Saudi di Yaman selama enam tahun dalam apa yang secara luas dilihat sebagai perang proksi antara Arab Saudi dan Iran.
Seorang juru bicara kementerian pertahanan Arab Saudi, Kolonel Turki al-Malki, yang juga berbicara atas nama koalisi, mengatakan kepada televisi Al Arabiya bahwa Iran telah menyelundupkan roket dan drone ke Houthi, meskipun Teheran telah menolak kategori mereka.
Gerakan Houthi mengatakan operasinya pada hari Minggu menggunakan 14 drone dan delapan rudal balistik juga menyerang sasaran militer di kota Dammam, Asir dan Jazan di Saudi.
Koalisi mengatakan pihaknya menghancurkan sebuah Houthi 12drone, tanpa mengidentifikasi lokasi di Kerajaan, dan dua rudal balistik ditembakkan ke Jazan.Â
(***/. dd-pntpsgm)
Komentar