JurnalPatroliNews – Sidney, – Untuk menghadapi transisi energi, Australia punya jurus khusus untuk mewujudkan target 82% penggunaan energi terbarukan dalam jaringan kelistrikan pada 2030 di Negaranya.
Jenny McAllister, Asisten Menteri untuk Perubahan Iklim dan Energy Australia, mengungkapkan, meski disebut Ambisius, hal itu selaras dengan target ‘Dekarbonisasi’, yakni menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 43%, hingga mencapai netral karbon (net zero emissions) pada 2050.
“Kami berpikir bahwa kami dapat mencapai lebih dari 80% energi terbarukan dalam sistem kelistrikan pada 2023. Kami pikir itu ambisius, tetapi dapat dicapai,” ungkapnya, di Sydney, Senin (20/5/24).
Jenny mengatakan, untuk mencapai target 82% itu, peran energi fosil dalam sistem ketenagalistrikan akan terus menurun. Meskipun saat ini, pembangkit listrik berbahan baku fosil seperti batu bara atau gas, masih mendominasi di Australia.
“Kita akan melihat penurunan yang sangat signifkan dalam kontribusi pembangkitan dari batu bara hingga 2035,” katanya.
Ia memastikan, Australia masih terus mencari investasi baru terhadap pembangkit listrik, dan akan mulai diarahkan pada energi terbarukan hingga target tersebut tercapai.
“Ada dua inisiatif kebijakan yang sangat penting. Satu berkaitan dengan transmisi, dan satu lagi berkaitan dengan pembangkitan. Keduanya dirancang untuk mendorong investasi, karena kami memiliki sistem energi yang aman dan terjangkau,” tandasnya.
Komentar