Berbulan-bulan Upah Tidak Dibayar, Puluhan Pekerja Asal China Tuntut Raksasa Minyak Rusia

JurnalPatroliNews – Jakarta – Puluhan pekerja China yang ada di Timur Jauh Rusia, melakukan aksi protes karena upah mereka belum dibayarkan selama berbulan-bulan.

Sekitar 50 pekerja keluar dari asrama  sementara mereka di Komsomolsk-on-Amur, pada Minggu (7/11). Mereka berjalan kaki menuju pusat kota sambil meneriakkan yel-yel keputusasaan dan kemarahan.

Media lokal melaporkan, puluhan pekerja itu menuntut raksasa minyak yang dikendalikan Kremlin, Rosneft, untuk membayar upah mereka yang tertahan selama berbulan-bulan.

Mereka bekerja sebagai teknisi yang memperbaiki kilang minyak Rosneft. Para pekerja mengklaim mereka belum dibayar selama berbulan-bulan dan menuntut untuk dikembalikan ke China, menurut laporan  Radio Liberty.

Namun, Rosneft, salah satu perusahaan minyak terbesar di dunia, menolak klaim tersebut.

Perusahaan mengatakan karyawan telah dipecat karena kualitas pekerjaan mereka yang buruk, tetapi tidak dapat dikirim kembali ke China karena pandemi virus corona.

Perusahaan mengatakan, mereka tetap membayar gaji minimum dan tunjangan harian kepada pekerja.

Rosneft telah berusaha membangun hubungan bisnis dengan China, salah satu pasar minyak dan gas dengan pertumbuhan terbesar dan tercepat di dunia. 

Komentar