Detail Baru Terungkap Tentang Pembunuhan Ilmuwan Nuklir

Jurnalpatrolinews – Teheran : Informasi baru terungkap tentang operasiĀ beraniĀ untuk membunuh kepala ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh menyoroti keahlian dan keterampilan regu pembunuh.Ā Para petugas lapangan menampilkan kemampuan pasukan militer elit, kata blog intelijen Israel.

Tim penyerangan terdiri dari 12 anggota, dengan 50 lainnya memberikan dukungan logistik, Abu Ali Express melaporkanĀ , mengutip sumber di Iran.Ā Badan keamanan Iran percaya bahwa para penyerang menjalani pelatihan militer dan intelijen tingkat lanjut di luar negeri.

Pasukan menyergap konvoi Fakhrizadeh di jalan dekat Teheran dan memutus aliran listrik di daerah itu 30 menit sebelum kedatangannya, kata laporan itu.Ā Setelah meledakkan kendaraan jebakan untuk menghentikan konvoi, seluruh tim penyerang melepaskan tembakan.

Operasi itu berakhir ketika komandan pasukan menarik kepala nuklir itu keluar dari mobilnya dan menembaknya dari jarak dekat untuk memastikan bahwa dia sudah mati.Ā Tim tersebut segera meninggalkan tempat kejadian dengan menggunakan jip dan sepeda motor, kata laporan itu.

Misi bunuh diri di perbatasan

Pembunuhan itu dilakukan di bawah kondisi yang sangat menantang, membuktikan lebih jauh profesionalisme pasukan penyerang,Ā kataĀ blog intelijen IntelliTimesĀ .

Operasi tersebut mengharuskan tim untuk melakukan serangan dua tahap dan mengatasi penjaga bersenjata dan tindakan keamanan lainnya.Ā Selain itu, para penyerang kemudian harus menjauh dari daerah yang sulit menyatu dengan pemandangan lokal, kata analisis tersebut.

Mengingat risiko tinggi, pasukan yang menyerang sadar bahwa mereka ditugaskan untuk misi bunuh diri di perbatasan, kata IntelliTimes.Ā Tetap saja, seluruh tim bisa lolos dengan selamat dan menghindari penangkapan.

Pertahanan lemah Iran

Serangan yang berhasil itu juga menyoroti kegagalan yang sedang berlangsung dari layanan keamanan Iran untuk melindungi target bernilai tinggi.Ā Pembunuhan terus menerus terhadap tokoh-tokoh kunci menunjukkan bahwa kemampuan kontraintelijen Teheran sangat lemah, kata Dr. Ardavan Khoshnood baru-baru ini.

Kelemahan ini berasal dari desakan rezim untuk mempekerjakan agen berdasarkan kesetiaan ideologis daripada tingkat keahlian,Ā tulisnyaĀ dalam sebuah artikel untuk Pusat Kajian Strategis Begin-Sadat.

Khoshnood menambahkan bahwa Iran menyadari kerentanan ini dan akan berupaya mereformasi mekanisme pertahanannya menyusulĀ pembunuhanĀ wakil ketua Al-Qaeda di Teheran.Ā Ternyata, reformasi semacam itu tidak dilakukan pada waktunya untuk melindungi kehidupan kepala ilmuwan nuklir negara itu.

Komentar