JurnalPatroliNews – Jerman – Seorang dokter di Berlin, Jerman, dituduh melakukan serangkaian pembunuhan terhadap 10 pasiennya. Penyelidik menemukan bahwa tersangka, yang merupakan bagian dari tim perawatan paliatif, tidak hanya menghilangkan nyawa pasiennya tetapi juga berusaha menghapus jejak kejahatannya dengan cara membakar tempat tinggal korban dalam lima kasus.
Dokter yang tidak disebutkan namanya itu ditangkap pada Agustus 2024. Menurut laporan CBS News pada Kamis (13/2025), ia awalnya dicurigai membunuh empat pasien pada Juni dan Juli, sebelum kemudian penyelidik menemukan indikasi keterlibatannya dalam enam kasus lainnya.
Pada November, bukti baru menunjukkan bahwa ia bertanggung jawab atas empat kematian tambahan, sementara dua kasus terbaru ditemukan setelah penyidik meninjau berkas pasien serta melakukan pemeriksaan forensik dan penggalian jenazah.
Dalam salah satu kasus terbaru, tersangka diduga membunuh seorang wanita berusia 25 tahun di apartemennya pada September 2021 dengan memberikan campuran obat mematikan. Kasus lainnya melibatkan seorang wanita berusia 57 tahun yang dibunuh dengan cara serupa pada Juni 2024.
Polisi dan jaksa dalam pernyataan resmi menyebut bahwa tersangka tampaknya tidak memiliki motif lain selain keinginan untuk membunuh. Tindakan tersebut memenuhi definisi hukum dari “nafsu untuk membunuh.”
Nama dokter itu belum diungkapkan karena aturan privasi yang berlaku di Jerman, dan hingga kini ia belum memberikan tanggapan atas tuduhan yang diajukan terhadapnya.
Kasus ini mengingatkan publik pada perawat Jerman terkenal, Niels Hoegel, yang pada 2019 dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atas pembunuhan 85 pasien dengan suntikan mematikan antara tahun 2000 dan 2005. Hoegel dikenal sebagai salah satu pembunuh berantai paling kejam dalam sejarah Jerman.
Dalam insiden lain, seorang perawat pria berusia 27 tahun bernama Mario G. juga dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada 2023 karena terbukti membunuh dua pasien dengan memberikan obat yang tidak diresepkan, serta melakukan enam percobaan pembunuhan.
Kasus terbaru ini kembali menyoroti pentingnya pengawasan ketat dalam sektor kesehatan guna mencegah tindakan kriminal di lingkungan medis.
Komentar