Humza Yousaf, Pria Muslim Jadi Calon Terkuat Pemimpin Baru Skotlandia

JurnalPatroliNews -Jakarta – Menteri Kesehatan Skotlandia, Humza Yousaf, digadang-gadangkan menjadi kandidat favorit untuk menggantikan posisi pemimpin pertama di negara yang tergabung dalam Britania Raya itu. 

Kabar ini beredar, menyusul pengunduran diri Nicola Sturgeon secara mendadak pada bulan lalu.

Dikutip dari AFP, Yousaf (37 tahun) merupakan pria muslim pertama sekaligus politikus asal Asia Selatan pertama yang pernah menjabat sebagai menteri dan sekretaris kabinet di pemerintahan Skotlandia. Dia tergabung dalam partai berkuasa yang dipimpin oleh Sturgeon, Scottish National Party (SNP).

Berdasarkan hasil polling yang diperoleh Ipsos pada 17 hingga 21 Maret, Yousaf termasuk dalam tiga besar kandidat favorit untuk menjadi pemimpin Skotlandia berikutnya. 

Adapun pesaing Yousaf terdiri dari dua wanita, antara lain Menteri Keuangan Kate Forbes dan Menteri Keselamatan Masyarakat Ash Regan — ketiga kandidat ini merupakan anggota SNP.

SNP selaku partai berkuasa di parlemen Skotlandia memiliki suara mayoritas dan berwenang untuk menentukan siapa pengganti Sturgeon yang sudah memimpin sejak 2014. 

Siapa pun yang terpilih nantinya, maka akan melanjutkan kebijakan SNP yang telah diperjuangkan oleh Sturgeon selama ini — yakni memerdekakan diri dari Inggris dan cerai dari Britania Raya.

Menurut Ipsos, di kalangan keanggotaan SNP sebanyak 38 persen memandang Yousaf dengan reputasi yang baik — angka ini tertinggi bila dibandingkan dengan kandidat lainnya, di mana Forbes meraih 37 persen dan Regan dengan 14 persen.

Namun, di kalangan masyarakat umum Forbes mendapatkan dukungan paling banyak. Dia memperoleh dukungan sebesar 27 persen, disusul oleh Yousaf dengan 22 persen, dan Regan dengan 14 persen.

Setiap kandidat pun memiliki reputasinya masing-masing. Forbes sebagai anggota Free Church of Scotland telah menjadi sorotan atas pandangan konservatifnya yang menentang pernikahan sesama jenis dan aborsi.

Sementara bagi Yousaf — yang dekat dengan Sturgeon, memandang bahwa Skotlandia telah menghabiskan waktu terlalu banyak untuk mencari-cari kekurangan pemerintahan Inggris agar bisa keluar, tetapi pada saat bersamaan tidak cukup waktu untuk menciptakan visi bagi Skotlandia untuk bisa merdeka.

Meski demikian, dia menjanjikan gerakan sipil untuk mendorong kampanye memerdekakan Skotlandia, jika dia terpilih sebagai pemimpin berikutnya. 

Adapun para anggota SNP akan menyelesaikan perhitungan suara yang digelar selama dua pekan lalu dan mengumumkan kandidat terpilih pada Senin (27/3) pukul 12 siang waktu setempat.

Komentar