JurnalPatroliNews – Jakarta,.- Dalam meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Amerika Serikat (AS) terkait konflik di Ukraina, pertanyaan mengenai apakah kita berada di ambang Perang Dunia Ketiga menjadi semakin relevan.
Eskalasi konflik geopolitik ini mencuat setelah Moskow menuding Washington terlibat langsung dalam serangan oleh Kyiv ke wilayah Krimea yang mengakibatkan kematian empat warga Rusia.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, empat roket dari Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) yang disediakan AS untuk Ukraina berhasil dicegat di kota Sevastopol, namun pecahan dari roket kelima menimbulkan banyak korban di kalangan warga sipil.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa serangan semacam ini tidak akan dibiarkan begitu saja dan telah meluncurkan penyelidikan kriminal terkait insiden tersebut.
Dalam konteks ini, pernyataan keras juga datang dari Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, yang menyebut serangan ini sebagai tindakan terorisme yang harus dikutuk oleh PBB. Namun, hingga saat ini, belum ada reaksi langsung yang diterima dari Kyiv atau pemerintahan AS.
Sementara itu, Ukraina terus menerima dukungan senjata dari Barat, termasuk izin dari pemerintahan Presiden Joe Biden untuk menggunakan senjata Amerika dalam serangan terhadap wilayah Rusia.
Di sisi lain, Rusia memandang Krimea sebagai bagian dari wilayahnya, sementara secara internasional wilayah tersebut diakui sebagai bagian dari Ukraina.
Di tengah peristiwa ini, serangan Rusia yang mematikan juga dilaporkan di kota perbatasan Kharkiv, Ukraina.
Serangan ini menyebabkan kematian dan luka-luka di antara warga sipil serta merusak infrastruktur penting, termasuk jalur kereta bawah tanah di kota tersebut.
Dengan berbagai insiden ini, pertanyaan mengenai eskalasi konflik dan apakah kita akan melihat terjadinya Perang Dunia Ketiga semakin menjadi sorotan internasional.
Kondisi ini menunjukkan pentingnya diplomasi dan negosiasi yang lebih lanjut untuk menghindari kemungkinan konflik yang lebih besar dan berdampak luas.
Komentar