Ayatullah Sayid Ali Khamenei: Kerusuhan Di Iran Dirancang Negara Barat Dan Rezim Zionis

 Dia menerangkan, “Saya hidup di tengah suku Baluch, dan mereka sangat setia kepada Republik Islam Iran, suku Kurdi, juga salah satu suku termaju di Iran, dan mereka mencintai negaranya, mencintai Islam dan Republik Islam, maka dari itu skenario musuh tidak akan berhasil terhadap mereka.”

 Pemimpin Agung Iran menegaskan, beberapa orang yang turun ke jalan, adalah sisa-sisa oknum yang sebelumnya mendapatkan pukulan dari Republik Islam seperti kelompok teroris MKO, kelompok separatis, kelompok monarki, dan keluarga dinas intelijen Shah Iran yaitu Savak, dan Mahkamah Agung harus mengadili serta menghukum mereka sesuai tingkat keterlibatan dalam perusakan dan gangguan keamanan di jalan-jalan.

 Ayatullah Khamenei menuturkan, skenario dan aksi musuh menunjukan batin mereka, yaitu permusuhan dengan bangsa dan negara Iran. Mereka berusaha menciptakan kerusuhan, menghancurkan keamanan negara, dan memprovokasi orang-orang yang mungkin bisa diprovokasi dengan sejumlah kegemparan. 

“Mereka (pihak musuh) menginginkan Iran seperti masa Pahlavi (Shah Iran), yang selalu patuh pada perintah mereka,” imbuh Ayatullah Khamenei.

 Menurut Ayatullah Khamenei, banyak perempuan di Iran yang tidak mengenakan hijab secara sempurna, tapi merupakan pendukung serius Republik Islam Iran, dan mereka hadir di berbagai pentas untuk kemajuan negara. Pihak musuh tidak bisa melihat negara kami sebagai negara yang mandiri, kuat dan islami.

 Fakta Menarik

 – Pada pasal 27 konstitusi Republik Islam Iran disebutkan, “Aksi demonstrasi dan pawai tanpa membawa senjata diizinkan dengan syarat tidak melanggar prinsip hukum yang berlaku. Dengan demikian selama ini banyak aksi demonstrasi dan penyampaian aspirasi digelar oleh berbagai golongan masyarakat, LSM dan serikat buruh. Mereka secara tertib menyampaikan kritikan dan tuntutan mereka dan aksi mereka tidak berujung pada kerusuhan.

– Demonstrasi dua pekan terakhir di Iran telah keluar dari koridor hukum dan menjadi aksi kerusuhan yang menjadikan masyarakat Iran sebagai korban utamanya. Aksi kerusuhan ini dengan alasan memprotes atas meninggalnya seorang gadis Iran (Mahsa Amini), membuat oknum bayaran dan teroris yang berafiliasi dengannya memanfaatkan kondisi saat ini untuk mengobarkan friksi, disintegrasi dan menciptakan perpecahan di tengah masyarakat Iran. Mereka berusaha membuat fitnah dan mengadu berbagai etnis dan lapisan masyarakat dengan pemerintah, padahal kasus kematian Mahsa Amini tengah dikaji oleh pihak yang berwenang dan hasilnya akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang.

Komentar