Pendiri Taliban Tiba di Kabul untuk Bahas Pembentukan Pemerintah Baru

JurnalPatroliNews, Jakarta – Salah satu pendiri Taliban, Mullah Abdul Ghani Baradar tiba di Kabul, ibu kota Afghanistan pada hari Sabtu ((21/8) untuk melakukan pembicaraan dengan sesama anggota kelompok dan politisi lainnya tentang pembentukan pemerintah baru Afghanistan.

“Dia akan berada di Kabul untuk bertemu dengan para pemimpin jihad dan politisi untuk pembentukan pemerintah yang inklusif,” kata seorang pejabat senior Taliban kepada AFP, Sabtu (21/8/2021).

Ditangkap di Pakistan pada 2010, Baradar terus ditahan sampai tekanan dari Amerika Serikat membuatnya dibebaskan pada 2018, dan dipindahkan ke Qatar. Pembebasannya dilakukan saat Amerika Serikat mengintensifkan upaya untuk meninggalkan Afghanistan.

Dia ditunjuk sebagai kepala kantor politik Taliban di Doha, Qatar, di mana dia mengawasi penandatanganan perjanjian penarikan pasukan asing dengan Amerika Serikat.

Tahun lalu, Baradar yang menjadi kepala perunding Taliban berbicara via telepon dengan Presiden AS Donald Trump yang saat itu masih menjabat. Percakapan telepon keduanya dilakukan setelah Taliban dan AS menandatangani perjanjian bersejarah tersebut di Qatar pada Maret 2020.

Trump saat itu menyebut percakapan telepon mereka berlangsung dengan baik. “Hubungan saya dengan Mullah sangat baik. Mereka ingin menghentikan kekerasan, mereka akan menghentikan kekerasan,” ucap Trump saat itu.

Baradar tiba di Afghanistan pada hari Selasa (17/8) lalu dari Qatar, memilih untuk mendarat di kota terbesar kedua di negara itu, Kandahar yang merupakan tempat kelahiran spiritual Taliban.

Dalam beberapa jam setelah Taliban berhasil merebut kekuasaan dari pemerintah Afghanistan, kelompok itu berjanji tidak akan ada pembalasan dan akan memberikan amnesti bagi semua orang di Afghanistan, termasuk personel militer dan para penerjemah untuk pasukan asing.
Dalam pesan audio yang disebarluaskan melalui saluran Taliban, Wakil pemimpin Taliban, Maulvi Mohammad Yaqub, memerintahkan para petempur untuk tidak ‘memasuki rumah-rumah warga atau menyita mobil-mobil mereka’.

(dtk)

Komentar