JurnalPatroliNews – London – Inggris kembali diguncang oleh insiden penikaman yang terjadi pada hari Senin waktu setempat. Peristiwa tragis ini menimpa dua warga, seorang ibu dan anak laki-lakinya yang baru berusia 11 tahun, di pusat kota London.
Menurut laporan BBC, kejadian tersebut terjadi di Leicester Square, tepat di jantung kota London, sekitar pukul 11.36 waktu setempat.
Pihak Kepolisian Metropolitan London telah berhasil menangkap pelaku penusukan, seorang pria berusia 32 tahun. Pihak berwenang meyakini bahwa pelaku bertindak sendirian tanpa bantuan dari pihak lain. Polisi juga menegaskan bahwa aksi tersebut tidak terkait dengan terorisme.
“Seorang pria berusia 32 tahun telah ditahan terkait insiden ini. Kami tidak yakin bahwa korban mengenal penyerang. Saat ini, tidak ada indikasi bahwa ini adalah serangan teroris,” ujar Kepolisian Metropolitan London pada Selasa (13/8/2024).
Anak yang menjadi korban mengalami luka serius dan harus menjalani perawatan di rumah sakit, meskipun nyawanya tidak dalam bahaya. Sementara itu, sang ibu mengalami luka yang lebih ringan.
Seorang saksi mata, Abdullah, yang sempat menghentikan pelaku, mengaku mendengar teriakan dari arah penyerangan. Pria berusia 29 tahun ini, bersama rekan kerjanya, berhasil menahan pelaku dan memberikan pertolongan pertama kepada sang anak.
“Saya mendengar teriakan dan keluar untuk melihat apa yang terjadi. Saya melihat seorang pria membawa pisau. Tanpa pikir panjang, saya langsung melompat ke arahnya, meraih tangannya, menjatuhkannya ke tanah, dan menendang pisau agar menjauh darinya,” ungkap Abdullah.
“Saya melihat seorang anak yang terluka parah, dan insting saya adalah untuk menyelamatkannya. Itulah yang harus saya lakukan,” tambahnya.
Sebelumnya, insiden penikaman serupa telah memicu kerusuhan selama beberapa hari di Inggris, dipicu oleh penyebaran informasi palsu melalui internet mengenai pelaku. Hal ini berujung pada demonstrasi oleh kelompok sayap kanan yang menentang imigran dan komunitas Muslim.
Polisi Inggris menyatakan bahwa mereka tetap dalam kondisi siaga tinggi setelah kerusuhan tersebut.
Sementara itu, laporan utama dari Dewan Kepala Kepolisian Nasional (NPCC) bulan lalu memperingatkan bahwa kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan di Inggris dan Wales telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan, bahkan digambarkan sebagai “epidemi.”
Komentar