Jurnalpatrolinews – Beirut :Angkatan Laut AS mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataan hari ini, Senin, bahwa penyeberangan kapal selam nuklir “USS Georgia” disertai oleh dua kapal penjelajah “Port Royal” dan “Filipina” “Selat Hormuz” menegaskan hak Armada Kelima untuk berlayar di mana saja yang diizinkan oleh hukum internasional.
Pernyataan Angkatan Laut AS memperjelas bahwa kapal selam nuklir USS Georgia mampu membawa 154 peluru kendali Tomahawk dan 77 personel pasukan khusus.
“Sebagai kekuatan manuver yang pada dasarnya fleksibel, mampu mendukung operasi rutin dan darurat, kehadiran kapal selam Georgia menunjukkan komitmen Amerika Serikat kepada mitra regional dan keamanan maritim, dengan berbagai kemampuan untuk tetap siap untuk mempertahankan diri dari ancaman apa pun setiap saat,” kata pernyataan itu.
Patut dicatat bahwa Komandan Pasukan AS di Timur Tengah, Jenderal Frank MacKenzie , hari ini mengkonfirmasi, Senin, bahwa negaranya “siap menanggapi” jika Iran menyerangnya, saat peringatan pertama pembunuhan komandan Pasukan Quds, Jenderal Qassem Soleimani, semakin dekat.
Seorang pejabat militer Amerika mengungkapkan kepada surat kabar Politico pada 10 Desember bahwa militer AS “dalam keadaan siaga tinggi dan memperkuat pasukannya di Timur Tengah untuk menanggapi kemungkinan serangan Iran.”
Pejabat itu mengatakan bahwa Pentagon “sedang memantau dengan cermat terutama indikasi yang mengkhawatirkan tentang persiapan untuk kemungkinan serangan Iran terhadap pasukannya di Irak.”
Hal ini disertai dengan pengumuman Departemen Pertahanan AS bahwa “dua pembom B-52 Amerika terbang di atas wilayah Teluk untuk unjuk kekuatan yang ditujukan kepada lawan AS, terutama Iran, dengan tujuan” mencegah agresi di wilayah tersebut. “Setelah misi sebelumnya dari pesawat yang sama pada bulan November. Masa lalu .
Komentar