Presiden Turki Erdogan ‘Usir’ 10 Dubes Asing Termasuk AS, Tersinggung Disuruh Bebaskan Aktivis – ‘Kalian Pikir Kalian Siapa?’

Sebelumnya Kemlu Turki telah memanggi para dubes tersebut Selasa lalu untuk memprotes pernyataan mereka “yang tidak bertanggungjawab” terkait kasus Kavala.

Pernyataan bersama para kedubes itu mengritik “penundaan yang terus-menerus” atas peradilan Osman Kavala, yang “mempengaruhi penghormatan terhadap demokrasi, supremasi hukum dan transparansi dalam sistem peradilan Turki”.

Mereka juga mendesak resolusi yang sesegera mungkin dan menyerukan “Turki untuk segera membebaskannya.”

Kavala tahun lalu dinyatakan tidak bersalah atas tudugan menggalang aksi protes nasional pada 2013, namun tidak lama kemudian ditahan lagi.

Pembebasan atas Kavala dibatalkan, bahkan dia mendapat tambahan tuduhan baru terkait upata kudeta militer atas pemerintahan Erdogan pada 2016.

Kavala membantah segala tuduhan itu dan menilai apa yang menimpanya ini adalah contoh tindakan keras yang meluas dari pemerintah terhadap perbedaan pendapat.

Awal pekan ini, Erdogan membela sistem peradilan Turki dengan mengatakan, “Saya bilang kepada menlu kita: Kita tidak bisa menerima kelompok ini di negara kita. Apakah pantas kalian memberi pelajaran kepada Turki seperti itu? Kalian pikir kalian siapa?”

Langkah yang sangat berani

Oleh Ece Goksedef, BBC Turki

Kasus Kavala telah menjadi sumber ketegangan antara pemerintah Turki dan para sekutu Baratnya. Turki dituduh menerapkan hukum pidana atas para pengritiknya dan melanggar aturan hukum. Kasus Kavala ini contohnya.

Walau sebagai pebisnis, Kavala telah mengkampanyekan kebebasan berpendapat dan demokrasi. Sedangkan Presiden Erdogan mengatakan Kavala mendukung aksi protes Gezi di Turki pada 2013.

Dia yakin bahwa protes-protes itu berupaya menjungkalkannya dan pemerintahnya. Itu mengapa dia yakin semua seruan bagi pembebasan Kavala langsung ditargetkan kepada dirinya. Oleh karena itu tanggapannya sangat keras.

Kalangan pejabat Turki kepada saya mengaku tidak tahu kapan pengadilan atas Kavala bisa dimulai.

Bila situasinya demikian, kita bisa perkirakan respons dari negara-negara yang telah menyatakan sikap mereka dan itu akan berdampak bagi ekonomi Turki, yang tengah kesulitan, mengingat negara-negara itu adalah para mitra dagang terbesar Turki.

Ini adalah langkah yang sangat berani, kemungkinan besar menyangkut unjuk kekuatan, terutama bagi perpolitikan domestik satu setengah tahun sebelum Pemilu mendatang.

Sejumlah analis yakin ini adalah retorika bagi konsumsi domestik. Namun yang lain berpendapat bahwa Erdogan bisa saja serius terkait hal itu. Ini masih harus dilihat lagi.

Komentar