JurnalPatroliNews – Jakarta – Kegiatan intelijen Rusia terhadap kapal selam milik Israel, INS Drakon, terungkap dalam analisis oleh Institut Maritim Droxford pada Senin (24/6/2024), sebagaimana dilaporkan oleh Jerusalem Post.
Menurut laporan tersebut, sebuah kapal Rusia yang biasanya digunakan untuk misi spionase ditemukan di Laut Utara. Hal ini mengejutkan mengingat kawasan tersebut umumnya dianggap memiliki kepentingan strategis yang rendah.
“Ini menjadi perhatian karena INS Drakon melakukan uji pelayaran baru-baru ini di wilayah tersebut, dan ada kemungkinan bahwa kapal Rusia mengumpulkan informasi tentang tanda akustik kapal selam tersebut yang terdeteksi oleh radar Angkatan Laut,” ungkap laporan itu.
Institut Maritim Droxford mencatat bahwa INS Drakon melakukan pengisian bahan bakar pada awal bulan ini, menandakan kemungkinan kapal itu telah memulai misi operasionalnya.
INS Drakon, yang merupakan aset militer termahal IDF dengan nilai sekitar 550 juta euro (Rp 9,6 triliun), mulai aktif di Angkatan Laut pada musim panas tahun lalu. Spesifikasinya sangat dirahasiakan, meskipun kabarnya mampu membawa 4-6 rudal balistik tipe Jericho 3.
Situasi ini terjadi di tengah ketegangan yang terus berlanjut antara Israel dan sejumlah pihak di Timur Tengah, khususnya dengan Hizbullah di Lebanon, yang didukung oleh Iran. Rusia sendiri telah menyarankan Israel untuk menahan diri agar tidak memperburuk eskalasi konflik.
Namun, Rusia juga terlibat dalam upaya menjalin kerja sama lebih erat dengan Iran. Moskow bahkan sedang mempersiapkan perjanjian baru yang komprehensif dengan Teheran, menurut pernyataan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Andrei Rudenko kepada media Rusia, RIA Novosti.
Komentar