Setelah Pandemi Dua Tahun, Kroasia Adakan Perayaan Pergantian Tahun Terunik, Simak di Berbagai Negara

JurnalPatroliNews – Setelah pandemi melanda dunia selama dua tahun lamanya, seluruh negara baru merayakan perayaan tahun baru pada tahun 2023. Pasalnya, selama pandemi hampir semua negara menerapkan pembatasan aktivitas sosial agar virus Covid-19 tidak menyebar dengan cepat.

Australia menjadi negara pertama yang merayakan malam pergantian tahun. Perayaan tahun baru digelar di Sydney dengan pertunjukan kembang api yang meriah. Perayaan tahun baru di negara tersebut diwarnai oleh ribuan kembang api yang diluncurkan dari Sydney Opera House dan Harbour Bridge.

Mengutip laman Reuters, perayaan tahun baru 2023 ini juga dimeriahkan air terjun pelangi dari Harbour Bridge yang terkenal.

Wali Kota Sydney Clover Moore mengatakan, tahun baru ini menampilkan pertunjukan yang luar biasa.
“Malam Tahun Baru ini bisa kami sampaikan Sydney telah kembali saat kita memulai perayaan di seluruh dunia,” ungkapnya, Minggu (1/1).

Perayaan pergantian tahun baru juga dilakukan di beberapa negara tetangga seperti Filipina dan Thailand.
Sementara, Malaysia yang mengalami bencana alam terpaksa membatalkan perayaan tahun baru 2023 di Dataran Merdeka, Kuala Lumpur, setelah banjir dan tanah longsor yang menewaskan 31 orang.

Negara China, juga memeriahkan pergantian tahun di Beijing hingga Wuhan yang menandakan berakhirnya pembatasan meskipun ada lonjakan kasus Covid-19 di negara tersebut. Di Kota Wuhan sendiri, pengamanan juga dilakukan sangat ketat. Ratusan polisi dan petugas keamanan lainnya bersiaga untuk pertama kalinya digelar setelah pembatasan.

Sementara di Shanghai, masyarakat memadati jalan tepi sungai The Bund. Bahkan banyak dari mereka yang sengaja datang dari luar provinsi.

Puluhan ribu orang memenuhi dekat Pelabuhan Victoria untuk melakukan hitung mundur. Lampu-lampu bersinar dari beberapa gedung di depan pelabuhan terbesar di kota itu.

Negara Prancis juga menggelar pesta kembang api yang berpusat di Paris. Pertunjukan kembang api berlangsung selama 10 menit dimulai pada tengah malam yang diikuti sekitar 500.000 orang di jalanan Champs-Elysees.

Belanda dalam menyambut tahun 2023 mengalami cuaca ekstrem. Hujan lebat dan angin kencang yang menerjang sehingga pertunjukan kembang api di Amsterdam, Den Haag, dan Rotterdam batal.

Unik, negara Kroasia, termasuk Ibu Kota Zagreb, membatalkan pesta kembang api bukan karena faktor alam melainkan seruan dari pecinta hewan peliharaan. Sebab efek kebisingan perayaan akan mengganggu hewan dan manusia, sehingga menyerukan perayaan yang lebih sadar lingkungan.

Sedangkan di negara yang masih berkonflik, Ukraina pemerintahnya menerapkan jam malam yakni dimulai dari pukul 19.00 waktu setempat dan memperingatkan warganya untuk tidak melanggar larangan dengan merayakan pergantian tahun.

Pasalnya, saat tahun baru berlangsung Rusia melakukan serangan rudal terbesar kedua ke negara itu selama 3 hari terakhir.

Komentar