JurnalPatroliNews – Jakarta – Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menggelar percakapan via telepon pada Sabtu, 1 Januari 2025, dengan fokus utama pada gencatan senjata di Gaza.
Dalam pernyataannya, Gedung Putih mengungkapkan bahwa kedua pemimpin menyoroti peran strategis Mesir dalam upaya pembebasan sandera dari Gaza. Sementara itu, Sisi menyatakan optimisme bahwa Trump dapat berperan dalam menciptakan perdamaian di kawasan tersebut.
Pemerintah Mesir menegaskan bahwa diskusi keduanya berpusat pada implementasi penuh tahap pertama dan kedua dari gencatan senjata antara Israel dan Hamas, serta peningkatan distribusi bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Menariknya, tidak ada pernyataan resmi yang menyinggung rencana Trump untuk merelokasi warga Palestina dari Gaza ke Mesir dan Yordania. Sebelumnya, Sisi secara terbuka menolak gagasan tersebut, menilainya sebagai tindakan yang tidak adil.
Kendati demikian, Trump tetap pada pendiriannya dan menyatakan bahwa AS telah memberikan banyak dukungan kepada Mesir dan Yordania, sehingga mengharapkan kerja sama dari kedua negara.
“Kami telah banyak membantu mereka, dan mereka akan melakukannya,” ujar Trump, dikutip dari Reuters.
Dalam percakapan itu, Sisi juga mengundang Trump untuk segera berkunjung ke Mesir guna membahas isu-isu Timur Tengah lebih lanjut.
Selain membahas situasi di Gaza, kedua pemimpin turut membicarakan upaya penguatan hubungan ekonomi serta investasi bilateral. Gedung Putih menambahkan bahwa diskusi juga mencakup permasalahan Bendungan Grand Ethiopian Renaissance, proyek kontroversial yang menjadi kekhawatiran utama Mesir terkait pasokan air dari Sungai Nil.
Komentar