Volume Air Sungai Dan Waduk Di China Meninggi, 127 Juta Warga Bakal Jadi Korban Banjir Bandang

JurnalPatroliNews – Guangdong, – Diperkirakan, setidaknya 127 juta warga akan terdampak bahaya banjir, usai volume debit air di Sungai-sungai besar, saluran air, dan waduk di Guangdong, China, meninggi.

Dilansir Reuters, Minggu (21/4/24), Otoritas Iklim dan Cuaca China, menyebut, beberapa sungai dan anak sungai di daerah aliran sungai Xijiang dan Beijiang, telah mengalami lonjakan permukaan air yang jarang terjadi, dengan perbandingan satu dari 50 tahun sekali.

Sejumlah Pejabat di Guangdong, meminta Departemen-departemen Pemerintahan di semua Daerah dan Kota, untuk membuat rencana ‘darurat bencana’.

Selain itu, diminta juga segera menyalurkan dana maupun bahan-bahan bantuan bencana, untuk memastikan orang-orang yang terkena dampak mendapatkan makanan, pakaian, air, dan tempat bermukim.

Hujan lebat disertai angin kencang akibat cuaca hujan konvektif yang parah, juga berdampak pada beberapa wilayah China. Dilaporkan, Hujan lebat selama 12 jam, mulai pukul 8 malam (12.00 GMT) pada Sabtu, melanda bagian tengah dan utara provinsi tersebut di kota-kota Zhaoqing, Shaoguan, Qingyuan, dan Jiangmen.

Berdasarkan sebuah video yang dirilis oleh Hongxing News, Air banjir berlumpur yang deras, menyapu satu kendaraan di jalan sempit di Zhaoqing.

“Hujan seperti air terjun selama satu setengah jam di jalan raya dalam perjalanan pulang tadi malam,” kata pengguna Weibo lainnya. “Saya tidak bisa melihat jalan sama sekali.”

Sementara, di Negara tetangga Guangxi, sebelah barat Guangdong, angin kencang seperti badai, menghantam wilayah itu, menghancurkan bangunan-bangunan seperti yang ditunjukkan dalam rekaman video media Pemerintah, China Central Television (CCTV).

Beberapa tempat juga mengalami hujan es dan banjir besar. Pada pukul 10:00 (02.00 GMT), 65 tanah longsor tercatat terjadi di kota Hezhou yang terletak di Guangxi.

Komentar