Jurnalpatrolinews – Sana’a : Yaman telah meluncurkan pencapaian baru di sektor pertahanan, termasuk rudal balistik, drone dan artileri serta senjata anti-tank dan ringan dan berat, bersumpah akan meningkatkan serangan terhadap Arab Saudi jika kerajaan penyerang melanjutkan serangannya. perang yang menghancurkan terhadap tetangganya.
Peralatan, yang diproduksi oleh ahli militer Yaman, dipamerkan di sebuah pameran di ibu kota Yaman, Sana’a pada hari Kamis, saluran TV al-Masirah melaporkan.
Pameran dimulai dalam sebuah upacara yang dihadiri oleh beberapa pejabat militer dan politik, di antaranya Mahdi al-Mashat, presiden Dewan Politik Tertinggi Yaman.
Mashat memberi selamat kepada angkatan bersenjata Yaman dan rakyatnya atas pencapaian militer baru mereka, yang ia puji sebagai kemenangan bangsa di sektor strategis.
Dia juga mencatat bahwa peralatan militer akan digunakan untuk menghadapi musuh.
Mashat lebih lanjut menekankan bahwa semua senjata di pameran itu diresmikan untuk pertama kalinya dan semuanya diproduksi oleh para ahli Yaman.
Dalam perkembangan terpisah, Kolonel Aziz Rashed, juru bicara tentara Yaman, mengatakan pasukan negara itu pasti akan melanjutkan serangan balasan mereka jauh ke Arab Saudi sampai rezim mengakhiri agresi dan mencabut blokade di Yaman.
Dia juga memperingatkan bahwa pertahanan udara Barat dan Amerika tidak akan mampu menghalau serangan, dan pasukan Yaman akan memberikan kejutan bagi musuh.
“Militer Yaman ingin menyampaikan pesan ke Arab Saudi. Dikatakan bahwa jika Anda terus menduduki dan mengepung Yaman, mulai hari ini, baik Patriot maupun Black Hawk tidak akan dapat mengamankan Riyadh,” katanya.
“Baik Amerika Serikat, maupun Israel, maupun negara-negara Barat tidak dapat membawa kemenangan bagi Arab Saudi karena senjata strategis mereka tidak dapat melawan kemauan militer dari Tentara Yaman dan Komite Populer,” pejabat militer itu menambahkan.
Arab Saudi melancarkan agresi militer yang menghancurkan terhadap Yaman pada Maret 2015 bekerja sama dengan sejumlah negara sekutunya, dan dengan dukungan senjata dan logistik dari AS dan beberapa negara Barat.
Tujuannya adalah untuk kembali berkuasa di bekas rezim yang didukung Riyadh dan menghancurkan gerakan Houthi Ansarullah yang populer yang telah menjalankan urusan kenegaraan tanpa adanya pemerintahan yang efektif di negara tersebut.
Perang telah gagal mencapai tujuannya, tetapi menewaskan puluhan ribu orang Yaman yang tidak bersalah dan menghancurkan infrastruktur negara yang miskin itu.
Angkatan bersenjata Yaman dan sekutu kelompok populer telah pergi dari kekuatan ke kekuatan melawan penjajah yang dipimpin Saudi, dan meninggalkan Riyadh dan sekutunya macet di negara miskin itu. (***/. dd-abna24)
Komentar