Indonesia saat ini berada di peringkat keempat dunia sebagai produsen ikan, dengan potensi tangkapan lebih dari 12 juta ton per tahun. Jika dikelola secara optimal, Indonesia berpeluang naik ke peringkat ketiga atau bahkan pertama.
“Pemanfaatan sumber daya laut kita dapat menjadi fondasi ketahanan pangan nasional. Dengan kebijakan yang tepat dan infrastruktur memadai, konsumsi masyarakat dapat beralih dari dominasi daging ayam dan sapi ke ikan,” tegas Capt. Hakeng.
Harga ikan yang lebih terjangkau dibandingkan daging ayam dan sapi membuka peluang penghematan besar bagi negara. Rata-rata harga ikan hanya Rp5.000 per kilogram di pasar tradisional. Substitusi konsumsi daging dengan ikan berpotensi menghemat hingga Rp100 triliun, menjadikan program MBG berbasis ikan sebagai tonggak penting dalam menciptakan ketahanan pangan nasional yang berbasis lokal.
“Ikan bukan hanya solusi gizi, tetapi juga kunci dalam menciptakan dampak ekonomi dan sosial yang signifikan,” pungkas Capt. Hakeng.
Komentar