JurnalPatroliNews – Jakarta, – amuba pemakan otak (Amoeba Naegleria Fowleri), menjadi momok menakutkan baru bagi dunia kesehatan. Korea Selatan (Korsel), Beberapa waktu lalu, melaporkan adanya pasien pertama infeksi Amoeba Naegleria Fowleri.
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mengkonfirmasi, pasien tersebut adalah pria warga Korea berusia 50 tahun, dan telah meninggal dunia akibat Infeksi Amoeba tersebut. Ini merupakan kasus infeksi pertama, yang ditemukan di Korea Selatan.
KDCA mengungkapkan, sebelumnya pasien tersebut yang berjenis kelamin pria sempat tinggal di Thailand selama empat bulan. Pada tanggal 10 Desember, ia kembali ke Korea Selatan. Namun, setelah sehari kemudian pasien tersebut dibawa ke ruang gawat darurat, setelah mulai menderita sakit kepala, muntah, kaku di leher, dan berbicara cadel.
Berikut fakta-fakta mengenai Amoeba Naegleria Fowleri atau ‘amoeba pemakan otak’, Dikutip dari Indian Express;
Naegleria adalah Amoeba, Organisme bersel tunggal. Disebut Naegleria Fowleri, karena dapat menginfeksi manusia. Demikian menurut Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) di Amerika Serikat.
Diberitakan, Amoeba ini pertama kali diidentifikasi di Australia pada tahun 1965, dan umumnya ditemukan di perairan air tawar yang hangat, seperti mata air panas, Sungai, dan Danau. Lalu,
Bagaimana cara menginfeksi manusia?
Amoeba tersebut, akan memasuki tubuh manusia melalui hidung, dan kemudian berjalan ke otak. Biasanya, dapat terjadi ketika seseorang berenang atau menyelam, atau bahkan ketika mencelupkan kepala ke dalam air tawar.
Dalam beberapa kasus, ditemukan bahwa, orang yang terinfeksi itu, ketika mereka membersihkan lubang hidungnya dengan air yang terkontaminasi.
Menurut CDC, ketika Naegleria Fowleri sampai ke otak, ia akan menghancurkan jaringan otak dan menyebabkan infeksi berbahaya, yang dikenal sebagai primary amebic meningoencephalitis (PAM).
Komentar