Pengungsi Korban Banjir Diberi Makan Mi Instan, Pak Ganjar Langsung Protes Kades

JurnalPatroliNews – Demak,– Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengunjungi posko pengungsian Desa Prampelan, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Selasa (9/2).

Dapur umum menjadi sasaran pertama yang dicek Ganjar dalam kesempatan itu.  Terdapat 151 kepala keluarga yang mengungsi di kantor Balai Desa Prampelan Sayung itu. Di antara para pengungsi tersebut, terdapat ibu hamil dan beberapa balita.

Saat Ganjar datang, mereka sedang duduk sambil makan siang bersama dengan menu mi dan telur.

Ganjar pun menengok dapur umum untuk pengungsi di lokasi itu. Benar saja, di tempat itu para petugas sedang memasak mi instan dan telur goreng

Ganjar pun meminta petugas melakukan variasi dalam menyediakan makanan bagi pengungsi. Tak melulu mi instan, Ganjar meminta agar menu diperbanyak sayur dan dibelikan buah-buahan.

“Jangan hanya mi instan terus. Mesti kalau bencana itu kok mi instan ya. Tolong diperbanyak sayuran, buah-buahan, ikan atau apa gitu, biar sehat, biar gizinya terpenuhi,” kata Ganjar kepada petugas.

Ganjar pun langsung memanggil Kepala Desa Prampelan untuk memastikan makanan bagi pengungsi aman sekaligus bergizi. Dia meminta saat belanja, sayur dan buah serta ikan menjadi pilihan utama.

“Ya meskipun ini sumbangan, tapi kalau bisa tidak melulu mie instan. Tolong divariasikan, belikan sayur dan buah yang segar-segar,” ucapnya.

Apalagi, di antara ratusan pengungsi itu terdapat ibu hamil dan balita. Menurut Ganjar, kebutuhan gizi mereka tidak boleh berkurang hanya karena sedang mengungsi. Dia tidak mau, akibat banjir banyak anak-anak mengalami stunting karena kekurangan gizi.

“Saya minta mereka diperhatikan, kebutuhan gizinya dipenuhi. Tapi di sini sudah bagus, ada dokternya yang selalu memastikan pengungsi khususnya balita dan ibu hamil dalam kondisi sehat,” katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Prampelan, Subechan mengatakan akan memastikan keterpenuhan gizi bagi pengungsi aman. Nantinya, pihaknya akan memperbanyak sayuran dan buah-buahan kepada pengungsi.

“Soalnya ini bantuan, jadi dimasak seadanya. Besok-besok kami akan sering-sering masak sayur,” katanya.

Subechan juga melaporkan banjir yang melanda wilayahnya dikarenakan pintu air tidak ada tutupnya sehingga, air mengalir ke kawasan pemukiman.

“Kami minta di tempat itu dipasang sifon atau tutup agar aman. Kemarin tidak ada, jadi air masuk dengan cepat,” katanya.

Ganjar pun langsung memanggil Kepala Dinas PSDA Jateng yang mendampinginya agar berkoordinasi dengan BBWS. Jika memang penyebab banjir karena tidak adanya pintu air tersebut, maka Ganjar meminta segera dipenuhi.

“Ya nanti biar dikoordinasikan dengan BBWS. Ini pak Kepala Dinas PSDA biar komunikasi dengan BBWS,” pungkas Ganjar.

(jpnn)

Komentar