Tak Bisa Sembunyi, Data-data Vaksinasi Dikantongi

JurnalPatroliNews – Manado – Vaksinasi di Kota Manado terus digenjot. Setiap hari ratusan warga disuntik sebagai upaya membentuk kekebalan dari virus Covid-19. Antusias pun begitu terlihat. Semua titik vaksinasi ramai dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Segera lepas dari pandemi, memang menjadi tujuan utama Wali Kota Manado Andrei Angouw. Ia ingin Manado segera bergeliat di sektor ekonomi, dan mantap melaksanakan sekolah tatap muka. Makanya, perkembangan vaksinasi terus dipantau. Hebatnya, Andrei menguasai data-data vaksinasi. Mereka yang belum dan sudah, tersimpan rapi di komputer sang wali kota.

“Lengkap di sini, ada nama-namanya dengan alamat. Jenis vaksin dan tahapan yang diterima warga A dan B juga kami tahu,” kata Andrei.

Dalam aplikasi tersebut, ia tinggal mengetik nama warga kemudian mendapat keterangan status apakah sudah menerima vaksin atau belum. Bahkan warga yang bukan ber-KTP Manado juga terdata.

Wali kota juga menunjukan persentase warga yang meninggal akibat Covid-19. Dan kebanyakan adalah mereka yang belum divaksin.

“Makanya kami akan perintahkan kepala lingkungan kejar mereka yang belum untuk segera divaksin. Tidak bisa sembunyi,” bebernya. Angouw menegaskan pentingnya penguatan data.

Menurutnya, siapa yang mempunyai data akurat dialah pemenang. “Karena kedepan adalah pertempuran kekuatan data,” ucapnya. Dan keberhasilan program vaksinasi di Manado, tidak lepas dari kekuatan data.

Terobosan Andrei Angouw mendapat apresiasi berbagai kalangan. Salah satunya Antropolog Universitas Sam Ratulangi Manado, Mahyudin Damis.

Kata Mahyudin Damis, beginilah seharusnya seorang pemimpin. Punya hitung-hitungan bagi kemajuan daerah. “Dengan data vaksinasi ini, akan lebih gampang dalam ‘eksekusi’. Sasaran vaksinasi semakin jelas dan terpadu,” nilai Damis.

Damis turut memuji respons Angouw yang ingin segera membuka sekolah tatap muka. Langkah itu, tambah Damis, tidak bisa lagi ditunda. “Sudah terlalu lama daring. Belajar langsung dan online efeknya beda. Saya pengajar jadi paham,” bebernya.

Tetapi, lanjut dia, semua harus dilakukan dengan protokol kesehatan ketat. Persentase pelajar dan guru yang telah divaksin juga patut diperhitungkan.

“Makanya penting dilakukan sosialisasi kepada orang tua siswa bahwa vaksin itu aman bagi anak. Karena sebagian masih ragu,” terangnya.

Komentar