JurnalPatroliNews – Jakarta – Nilai tukar (Kurs) mata uang rupiah menunjukkan keperkasaannya dengan mencapai level Rp16.165 per dolar AS, menguat 0,34 persen atau 55 poin dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya yang berada di atas Rp16.200 per dolar AS.
Kenaikan nilai tukar rupiah ini didukung oleh rilis data PMI Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan kinerja lebih lemah dari perkiraan.
Analis Pasar Lukman Leong mengatakan bahwa penguatan rupiah didukung oleh rilis data PMI Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari perkiraan.
“Investor juga mengantisipasi kemungkinan kenaikan suku bunga pada rapat dewan gubernur BI sore ini,” kata Lukman.
Leong memperkirakan bahwa pergerakan rupiah akan berada dalam kisaran Rp16.100 hingga Rp16.250 per dolar AS pada penutupan perdagangan hari ini.
Tidak hanya rupiah yang mengalami penguatan, mayoritas mata uang di kawasan Asia juga tercatat menguat. Baht Thailand naik 0,20 persen, peso Filipina menguat 0,26 persen, dan won Korea Selatan menguat 0,67 persen.
Sementara itu, yuan China, dolar Singapura, yen Jepang, dan dolar Hong Kong juga menunjukkan penguatan pada awal perdagangan pagi ini.
Komentar