Impor Bawang Putih Baru Capai 14 Persen, Dampak Produksi China Turun!

JurnalPatroliNews – Jakarta – Realisasi impor bawang putih di dalam negeri baru mencapai 92 ribu atau sekitar 14,2 persen dari total yang direncanakan pemerintah sebanyak 645.025 ton.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI menyatakan bahwa jumlah ini jauh di bawah kuota Persetujuan Impor (PI) yang telah dikeluarkan Kemendag, turun sebesar 37,7 persen.

Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kemendag, Bambang Wisnubroto, menyatakan bahwa pihaknya telah mengundang 43 importir sebelum Lebaran untuk mengatasi situasi ini.

“Kami nanti akan sinergi dengan Badan Pangan untuk kembali mendorong importir untuk segera mendistribusikan bawang putih dan bagi importir yang sudah mendapat PI untuk segera merealisasikan,” katanya dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi, Senin (22/4).

Bambang menjelaskan bahwa penurunan drastis impor bawang putih ini disebabkan oleh penurunan produksi di negara-negara produsen utama, termasuk China. Penurunan pasokan global memperketat persaingan pasar dan mendorong kenaikan harga.

Harga bawang putih asal China naik 0,69 persen dibandingkan bulan sebelumnya, mencapai 1,62 dolar AS atau sekitar Rp25.882 per kg. Pelemahan rupiah juga turut mempengaruhi kenaikan harga impor bawang putih.

“Melemahnya rupiah terhadap dolar AS berdampak terhadap kenaikan harga dari negara produsen asal karena transaksi menggunakan mata uang dolar AS,” ujarnya, dikutip Rabu (24/4).

Menurut Panel Harga Badan Pangan Nasional, harga bawang putih di tingkat konsumen saat ini mencapai Rp43.290 per kilogram.

Komentar