Aliansi Gerakan Rakyat (Gerak) Tutup PT. TPL, Adukan Langsung Ke KPK

JurnalPatroliNews – Jakarta,- Aktivis Aliansi Gerakan Rakyat (Gerak) Tutup TPL juga mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan agenda  mengadukan beberapa persoalan terjadi di Tanah batak terkait sektor kehutanan dan tata kelola perizinan, Jumat, 26 November 2021.

Dalam kegiatan tersebut tampak 40 orang masyarakat dan diantaranya ada Tokoh penganut Kepercayaan Parmalim lengkap dengan memakai ulos dan serban hitam melilit di kepalanya dari desa Adian Baja kaki gunung Dolok Surungan Habinsaran, meniup musik berupa “Sarune bolon di iringi Gondang lengkap dengan 1 parrangguan, taganing, dan Ogungnya (1 perangkat lengkap) yang merupakan musik cirikhas Budaya Batak dahulu hingga sekarang di Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara.

Menurut koordinator  Lapangan Aliansi Gerak Rakyat Tutup PT. Toba Pulo Lestari (TPL) Hengky Manalu , bahwa kegiatan unjuk rasa mereka sudah dilakukan juga di depan Gedung Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), kantor Luhut Binsar Panjaitan pada Rabu (24/11), dan kemarin Aliansi Gerak Rakyat Tutup PT. Toba Pulo Lestari (TPL) bersama masyarakat perwakilan dari 5 Kabupaten, Toba, Taput, Humbahas, Samosir dan Simalungun juga berunjuk rasa menuju ke Istana Jokowi, Kamis (25/11), sayangnya di batasi aparat hanya dapat dilakukan di seputar patung kuda.

Para Aktivis pecinta kampung halamannya yang tergabung di Aliansi Gerak Rakyat Tutup PT. Toba Pulo Lestari (TPL) bersama masyarakat  adat Batak tersebut mengaku, merasa tidak puas dengan sambutan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Kantor Luhut Binsar Panjaitan (LBP) dan Presiden Jokowi, kembali meneruskan perjuangannya, tetap  menuntut kepada pemerintah untuk menghentikan operasional PT TPL dan hentikan kriminalisasi serta intimidasi kepada masyarakat dan  dibekali semangat kompak bersama Aliansi Gerak Rakyat Tutup PT. Toba Pulo Lestari (TPL) unjuk rasa ke Gedung Merah Putih KPK Jokowi, Jumat (26/11).

Masyarakat adat yang datang dari Bonapasogit perwakilan 5 Kabupaten tersebut, kembali  melaksanakan aksi bentang spanduk dan ritual adat dengan Gondang Batak di depan Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuntut  untuk segera benindaklanjuti supaya dihentikan operasional PT TPL.

Gondang bolon di iringi Sarune bolon ikut nyaring mengikuti bising penatnya ibu kota Jakarta, musik budaya batak mengawal permohonan masyarakat supaya pemerintah dapat menutup TPL yang sudah menimbulkan permasalahan selama 30 tahun lebih tetap menjadikan tanah batak berpolemik mengenai tanah ulayat milik orang Batak.

Komentar