JurnalPatroliNews – Jakarta – Nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menjadi sorotan publik, terutama setelah disebut-sebut dalam dugaan kasus korupsi Direktorat Jenderal Kereta Api (DJKA).
Pengamat politik Rocky Gerung pun menilai hal ini wajar, mengingat Jokowi dinominasikan oleh Organize Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) sebagai salah satu tokoh terkorup dunia.
Rocky menyatakan bahwa penilaian OCCRP tidak mengada-ada, terutama dengan adanya berbagai dugaan korupsi yang menyeret nama Jokowi. Kasus DJKA menjadi salah satu indikasi yang memperkuat persepsi tersebut.
“Rezim Jokowi benar-benar sesuai dengan sertifikasi OCCRP, yaitu terkait dengan korupsi. Fakta-fakta baru, termasuk keterlibatan dalam kasus DJKA, mulai terungkap,” ujar Rocky dalam kanal YouTube miliknya, dikutip Sabtu, 18 Januari 2025.
Menurut Rocky, jika keterlibatan Jokowi dalam kasus ini terbukti, maka hal tersebut mengindikasikan adanya strategi buruk untuk mempertahankan kekuasaan, termasuk dalam periode kedua pemerintahannya.
“Ada semacam ketakutan dari pihak-pihak yang pernah bekerja di bawah Jokowi atau Mulyono, untuk terus menyembunyikan fakta-fakta yang pada akhirnya akan terkuak juga,” tambahnya.
Rocky juga menekankan bahwa nominasi Jokowi sebagai tokoh terkorup dunia oleh OCCRP dapat dianggap relevan oleh publik. Hal ini, menurutnya, mencerminkan bagaimana pusat kekuasaan mengontrol berbagai mekanisme pengumpulan dana yang diduga tidak sah.
“Korupsi adalah kejahatan luar biasa, dan wilayah-wilayah yang dimanipulasi untuk mengumpulkan dana sepenuhnya dikendalikan oleh pusat. Ini yang harus dicermati dengan serius,” tutup Rocky.
Komentar