47 Pasien Sembuh Corona di Donohudan Dipulangkan ke Klaten

JurnalPatroliNews, Klaten – Sebanyak 47 pasien asal Klaten yang terkonfirmasi positif virus Corona atau COVID-19 di Asrama Haji Donohudan, Boyolali dinyatakan sembuh dan dipulangkan. Meski begitu, ada 48 warga positif Corona di Klaten yang dievakuasi ke Donohudan.

“Sudah ada 47 pasien yang terkonfirmasi sudah sembuh. Mereka sebenarnya di sana senang sehingga 4-5 hari sudah sembuh dan kita jemput pulang,” jelas Kapolres Klaten AKBP Eko Prasetyo pada wartawan saat melepas pengiriman 48 pasien baru ke lokasi isolasi terpusat di asrama haji Donohudan dari GOR Gelarsena, Minggu (1/8/2021).

Eko menyebut selama 10 hari pelaksanaan manajemen kontingensi yang dimulai pada Jumat (27/7) lalu, ada 216 warga Klaten yang dievakuasi ke Asrama Haji Donohudan, Boyolali. Hari ini pihaknya mengirimkan 48 orang untuk isolasi terpusat di Donohudan.

“Kita kembali hari ini evakuasi 48 orang ke Asrama Haji Donohudan. Kegiatan terus dilakukan sampai kuota di sana terpenuhi,” sambung Eko.

Eko menerangkan Klaten mendapatkan kuota 100 tempat tidur di Asrama Haji Donohudan. Jika nanti kuota sudah penuh, maka warga yang akan menjalani isolasi akan disalurkan ke shelter di kabupaten.

“Apabila di sana kuota sudah terpenuhi nanti kita fokuskan ke isolasi terpusat di kabupaten. Sejauh ini evakuasi tidak ada kendala semoga pandemi segera terhenti,” imbuh Eko.

Sekda Klaten, Jaka Sawaldi menambahkan ke-48 orang yang dievakuasi ke Donohudan berasal dari beberapa kecamatan. Evakuasi warga positif Corona di Klaten bakal dilanjutkan sampai kasus COVID turun.

“Kita terus lakukan, setelah kuota Donohudan penuh kita isi isolasi di Kecamatan dan kabupaten. Saat ini sebagian sudah terisi,” kata Jaka pada wartawan di GOR Gelarsena.

Jaka memerinci saat ini isolasi terpusat di kabupaten memiliki 843 tempat tidur. Dari jumlah itu sudah terisi 250 tempat tidur.

“Di tingkat kecamatan dan kabupaten terisi 250 tempat tidur, dari total 843 tempat tidur. Untuk yang isoman di rumah kendala utama karena lansia, hamil, dan komorbid,” terang Jaka.

Jaka menyebut pihaknya menyarankan pasien COVID yang memiliki komorbid untuk ke rumah sakit. Hal ini untuk mempercepat penanganan jika ada keluhan.

“Untuk yang hamil mungkin tidak perlu ke RS. Tapi yang lansia dan berpenyakit penyerta disarankan ke RS,” pungkas Jaka.

(dtk)

Komentar