BPIP: Kerukunan Adalah Hasil Dari Penerapan Nilai Pancasila

“Pancasila itu kemajemukan, keragaman masyarakat Indonesia. Keragaman itu sudah ada dalam bumi Indonesia, digali oleh Soekarno, lewat pertemuan-pertemuan dengan tokoh-tokoh perubahan seperti Tjokroaminoto, Ki Hajar Dewantara, Douwes Dekker; Soekarno ke Bandung, Ende, Bengkulu, dia belajar dan menggali menjadi Pancasila. Bukan pihak lain; Soekarno lah yang memunculkan Pancasila, bukan orang lain,” tuturnya.

Budayawan ini menyampaikan bahwa kerukunan bisa diraih dengan kolaborasi, atau istilah lainnya, gotong royong.

“Gotong royong itu adalah semangat Pancasila. Rasa ketuhanan menciptakan rasa kemanusiaan, dimana manusia tidak melihat manusia lain berada di bawahnya. Rasa kemanusiaan menciptakan kesatuan, dimana nilai kerakyatan dan keadilan tercipta. Itu Pancasila, dan semua ini juga adalah gotong royong, semua orang berkolaborasi dengan tujuan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” jelasnya lagi.

“Sebenarnya, orang-orang memiliki jiwa komunal bersama. Revolusi Industri mengubah paradigma menjadi individualistis. Nilai individual ini pun masuk ke dunia politik Indonesia, akhirnya orang menjadi egois, harus menang dan memiliki power dan relasi kuasa menjadi timpang. Yang menjadi tugas FKUB adalah kembalikan semangat gotong-royong kepada hidup publik Indonesia,” tegasnya.

Komentar