Dari Rekaman CCTV, Kerabat Politikus PDIP Dipukuli Tahanan Lain, Ini Penjelasan Polisi

JurnalPatroliNews – Jakarta, Polri menyebut rekaman Closed Circuit Television (CCTV) di Polresta Sorong Kota memperlihatkan aksi para tahanan memukuli kerabat penyanyi sekaligus politikus PDIP Edo Kondologit, George Karel Rumbino alias Riko (20) sebelum akhirnya meninggal dunia.

Namun, polisi belum dapat menyimpulkan secara pasti penyebab dari insiden tersebut lantaran masih dalam proses penyelidikan oleh tim gabungan Polda Papua Barat.

“Tapi dari CCTV-nya memang informasi dari Kabid Humas Papua Barat memang terlihat ya, pemukulan dari tahanan lainnya kepada almarhum,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigadir Jenderal Awi Setiyono kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Senin (31/8).

Awi mengatakan kamera pengawas menjadi salah satu bagian dari penjagaan sel yang terdapat di rumah tahanan (rutan). Selain itu, terdapat juga anggota yang sudah ditunjuk untuk melakukan penjagaan dan pengawasan setiap tahanan di sel.

Awi memastikan petugas yang berjaga pada saat kejadian akan diperiksa dalam penyelidikan kasus tersebut. Jenderal bintang satu itu pun meminta agar publik menunggu hasil pemeriksaan menyeluruh oleh Polda Papua Barat.

“Biar tim yang menentukan apa yang terjadi. Nanti akan diinvestigasi (seluruhnya). Kita tunggu hasilnya,” pungkas dia.

Sebelumnya, Edo Kondologit, penyanyi sekaligus politikus PDIP mendesak pihak kepolisian bertanggung jawab atas kematian salah seorang anggota keluarganya itu. Dia pun sampai geram lantaran Riko meninggal dunia setelah diduga mengalami kekerasan fisik saat diperiksa penyidik Polres Sorong Kota.

“Kapolres Sorong Kota, Ajun Komisaris Besar Ary Nyoto Setiawan menjelaskan awalnya Riko ditangkap atas dugaan tindak pidana kekerasan disertai pemerkosaan. Riko berhasil diringkus sekitar pukul 23.00 waktu setempat.

Selama penyelidikan kasus, Ary menyebut Riko sempat beberapa kali mencoba melarikan diri. Salah satunya, saat polisi tengah mencari barang bukti.

Saat hendak digiring menuju Pelabuhan Halte Doom pun, Riko juga sempat mencoba melarikan diri. Dia yang ada di kursi belakang mobil berupaya mengambil senjata api miliki salah satu anggota kepolisian yang membawanya.

“Tim mengambil tindakan tegas terukur terhadap tersangka kemudian tersangka dibawa ke RS Sele Be Solu untuk mendapatkan pengobatan,” ujar Ary.

Ary mengatakan Riko langsung mendapat perawatan di rumah sakit dan siap untuk diperiksa kembali di Mapolres Sorong Kota. Namun, saat hendak diperiksa, Riko mengeluh pusing sehingga dikembalikan ke sel tahanan. Saat itulah, Riko mengalami penganiayaan oleh tahanan lain.

(lk/*)

Komentar