Dipenjara Seumur Hidup, Sadis! Ibu di Perth Tikam dan Bakar Tiga Anak Kandung hingga Mati

JurnalPatroliNews – Jakarta – Mahkamah Agung Perth, Australia, mendakwa Margaret Dale Hawke, seorang ibu yang sengaja membunuh ketiga anaknya, dengan hukuman penjara seumur pada Jumat (5/5) waktu setempat.

Hawke mengaku bersalah atas tiga dakwaan pembunuhan.

Perempuan 36 tahun itu terbukti membunuh putrinya yang berusia 10 tahun dan dua putranya, berusia tujuh dan empat bulan, di rumah keluarga Port Hedland pada Juli tahun lalu.

Dikutip dari 9News, Hakim Michael Lundberg mengatakan Hawke telah melanggar tugas paling mendasar sebagai orangtua dan secara brutal membunuh anak-anaknya.

Di pengadilan Hawke mengaku mencekik putrinya dengan kabel listrik dan menikamnya delapan kali di dada dan jantungnya. Dia juga mengaku mencekik dan menikam putranya yang berusia tujuh tahun.

Hawke mencoba menenggelamkan bayi laki-lakinya tetapi gagal dan malah membekap anak itu sebelum berjalan ke pantai tempat dia membuang pisaunya.

Setelah kembali ke rumah keluarga tempat anak-anaknya terbaring tewas, dia menyalakan api dan membakar rumah itu, sementara ia dengan tenang berjalan keluar.

Seorang saksi mengatakan Hawke nampak begitu tenang ketika itu, sementara orang-orang yang melihat rumah terbakar mencoba masuk dan menyelamatkan anak-anak, tetapi gagal.

Di depan polisi, Hawke mengaku rumahnya terbakar sementara anak-anaknya berada di dalam rumah dan ia tidak tahu cara lain untuk membantu anak-anaknya.

Mayat putra sulung Hawke ditemukan di kasur di sebuah kamar di depan properti. Sementara putrinya dan putra lainnya ditemukan di sebuah ruangan di belakang.

Hawke sendiri dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa kesehatannya. Saat diinterogasi polisi ia akhirnya mengaku telah membunuh anak-anaknya.

“Saya tidak tahu mengapa saya melakukan apa yang saya lakukan. Mungkin untuk menghentikan rasa sakit kita semua,” katanya kepada polisi dalam sebuah wawancara setelah kejadian tersebut.Belum ada laporan detail apa motif Hawke membunuh ketiga anaknya. Investigasi pembakaran menemukan bahwa api sengaja dinyalakan dengan dua titik api di dalam rumah.

Tak satu pun dari anak-anak itu ditemukan dengan jelaga di sistem pernapasan mereka, yang menunjukkan meninggal sebelum api dinyalakan.

Komentar