Dipindah ke Tanah Pelindo, Erick Thohir Beberkan Nasib Depo BBM Plumpang

JurnalPatroliNews – Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan pihaknya dan PT Pertamina (Persero) sepakat untuk memindahkan Depo atau Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) Plumpang, Jakarta Utara, ke tanah milik PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo.

Hal ini menyusul terjadinya insiden kebakaran Depo BBM Plumpang pada Jumat (03/03/2023) malam. Padatnya pemukiman di dekat area depo menyebabkan insiden ini memakan korban jiwa. Sebanyak 19 orang meninggal dan puluhan lainnya luka-luka.

Erick sempat menyebut bahwa pemindahan depo ini kemungkinan baru siap dilakukan pada akhir 2024 mendatang. Lalu, proses pembangunan depo baru diperkirakan memakan waktu 2-2,5 tahun.

Dengan rencana relokasi depo BBM ini, lantas bagaimana nasib Depo BBM Plumpang nantinya?
Menteri BUMN Erick Thohir menyebut, Terminal BBM Plumpang ini nantinya akan dijadikan sebagai ekosistem produk pelumas atau oli.

“Apakah Plumpang akan ditinggalkan? Tentu tidak, karena di situ pelumas atau oli yang memang tidak memerlukan pipa seperti BBM. Mungkin lebih aman, jadi ekosistem untuk pelumas bisa dikembangkan di situ (Plumpang),” ungkapnya, seperti dikutip dari rekan media, Jumat (10/03/2023).

Meski demikian, ia menambahkan hal itu semua harus ada perhitungan-perhitungan secara bisnis.
Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Jodi Mahardi mengatakan, Depo BBM Plumpang ini akan dipindah ke Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara.

Menurut Jodi, PT Pelindo sendiri sebenarnya sudah menawarkan lahan tersebut kepada Pertamina sejak dua tahun yang lalu. Rencananya luasan lahan yang akan digunakan untuk pembangunan TBBM di Kalibaru yakni mencapai 32 hektar.

Komentar