Gubernur Maluku dan Sestama BNPB Buka Rangkaian Kegiatan Peringatan Bulan PRB 2021

JurnalPatroliNews – AMBON – Mengawali bulan Oktober yang diperingati sebagai bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB), Gubernur Maluku Murad Ismail bersama Sekretaris Utama BNPB Lilik Kurniawan membuka rangkaian kegiatan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB)  tahun 2021 di Kantor Gubernur Maluku, Kota Ambon, Provinsi Maluku pada Jumat (1/10). Pembukaan tersebut ditandai dengan pemukulan alat musik tradisional Maluku yaitu Tifa oleh Gubernur, yang disaksikan secara tatap muka dan juga sambungan virtual. 

Lilik Kurniawan dalam sambutannya mengatakan, Kota Ambon terpilih sebagai tuan rumah dengan berbagai pertimbangan. Diantaranya adalah kesiapan dan dukungan Pemerintah Daerah yang sangat baik, tingkat risiko bencana tsunami, gempabumi, tanah longsor dan banjir bandang yang tinggi di Kota Ambon.

“Kesiapan serta dukungan pemerintah daerah dan masyarakat Maluku yang membuat Bulan PRB kali ini diselenggarkan di Ambon, selain itu tingginya potensi bencana di Ambon membuat kita perlu berbagi pembelajaran penanggulangan bencana untuk meningkatkan kesiapsiagaan,” kata Lilik.

Penyelenggaran peringatan Bulan PRB bertujuan untuk mengajak semua pihak dalam unsur pentaheliks berkolaborasi melakukan upaya pengurangan risiko sebelum terjadi bencana.

“Kita tidak boleh menunggu bencana terjadi baru kita tergagap menolong masyarakat atau korban, namun sebelum bencana terjadi kita harus melakukan sesuatu. Maka di dalam Pengurangan Resiko Bencana ada pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, dan peringatan dini. Ini yang dilakukan setiap tahunnya pada bulan Oktober,” imbuhnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, peringatan bulan PRB diharapkan menjadi tempat berbagi informasi dan pembelajaran tentang penanggulangan bencana, sehingga membentuk bangsa Indonesia yang Tangguh menghadapi bencana.

“Dengan mengusung tema “Ketangguhan Bangsa Menghadapi Bencana”, peringatan Bulan PRB tahun 2021 diharapkan dapat menjadi wadah pertukaran informasi dan pembelajaran baik terkait aktivitas pengurangan risiko bencana. Sehingga ketangguhan bangsa yang sejatinya berawal dari ketangguhan masyarakat sebagai individu mampu diwujudkan melalui berbagai upaya pencegahan,” pungkas Lilik.

Pada kesempatan yang sama Murad Ismail mengatkan pemerintah provinsi Maluku mengapresiasi BNPB atas ditunjuknya Ambon menjadi tuan rumah Bulan PRB 2021 dan berharap kegiatan ini dapat meningkatkan mitigasi masyarakat dikarenakan Maluku merupakan wilayah yang mempunyai tingkat kerawanan bencana yang cukup tinggi.

“Kami berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan sehingga Provinsi Maluku, Kota Ambon khususnya menjadi tuan rumah penyelenggaraan tahun ini. Tentunya tidak hanya memberikan kesan ceremonial, penyelenggaraan ini juga diharapkan mampu membangkitkan kesiapsiagaan,” ucap Murad.

Sebagai tambahan informasi, sejak tahun 2009, Badan PBB UNISDR (United Nations International Strategy for Disaster Reduction) atau sekarang bernama UNDRR (United Nations for Disaster Risk Reduction) telah menetapkan tanggal 13 Oktober sebagai hari peringatan Pengurangan Risiko Bencana Internasional (International Day for Disaster Risk Reduction). Hari Peringatan Pengurangan Risiko Bencana ini menjadi pengingat bersama atas kemajuan-kemajuan, keberhasilan, capaian-capaian dalam mempertahankan ketangguhan dari dampak Di Indonesia, Peringatan Pengurangan Risiko Bencana telah menjadi agenda nasional yang dilaksanakan setiap tahun sejak tahun 2013.

Penyelenggaraan peringatan bulan PRB nasional sebelumnya secara berturut adalah Kota Mataram, NTB (2013), Kota Bengkulu, Bengkulu (2014), Kota Surakarta, Jawa Tengah (2015), dan Kota Manado, Sulawesi Utara (2016), Kota Sorong, Papua (2017), Kota Medan, Sumatera Utara (2018), Bangka Belitung (2019) dan DKI Jakarta (2020).  Tahun 2021 ini diadakan di Kota Ambon pada 19 – 20 Oktober 2021 melalui penerapan protokol kesehatan yang sesuai standard dan pembatasan jumlah peserta yang hadir secara langsung.

Peringatan Bulan PRB Tahun 2021 ini merupakan sarana untuk memperkuat pemahaman Pemerintah, lembaga usaha dan Masyarakat terhadap aktivitas PRB sebagai investasi untuk ketangguhan. Hal ini bertujuan untuk membangun kesadaran bersama, membangun dialog dan mengembangkan jejaring antar pelaku PRB serta dapat dijadikan ajang pembelajaran bersama bagi pelaku PRB seluruh Indonesia. Manfaat yang diharapkan adalah meningkatnya kemitraan antar pelaku penanggulangan bencana di Indonesia, dan memberikan komitmen bersama antar pemangku kepentingan di Indonesia.

Komentar